Menurut Kepala Desa, Muhammad Muhyi ,alokasi dana tersebut telah disalurkan langsung kepada kelompok tani yang terlibat dalam budidaya ikan, guna mendukung kegiatan produksi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa penyaluran anggaran tersebut tidak dalam bentuk barang, melainkan dalam bentuk uang.
Hal ini dilakukan karena anggota kelompok yang terlibat lebih memahami kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan untuk pembelian ikan, sehingga mereka dapat langsung berbelanja sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Kami bukan ahli dalam bidang ini, jadi kami percayakan kepada mereka yang lebih memahami," ungkapnya,Rabu,(8/1/2025).
Kelompok yang menerima dana tersebut diharapkan dapat menggunakan anggaran itu untuk berbagai kebutuhan, seperti pembelian bibit ikan lele dan ikan nila, pakan ikan, serta perlengkapan pendukung lainnya untuk budidaya.
Dengan adanya dana ini, diharapkan produksi ikan dapat meningkat, yang pada gilirannya akan membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat.
Selain itu, Kepala Desa juga menyebutkan bahwa penerapan bioplok, baik di tembok maupun di kolam ikan, menjadi salah satu metode untuk meningkatkan hasil budidaya.
Metode bioplok ini diyakini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan, serta memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi para petani ikan.
"Kami ingin masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri, tetapi juga memiliki peluang untuk menjual hasil budidaya mereka," jelasnya.
Dengan program ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan di desa.
Muhyi menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan program ini, agar mereka dapat mengelola dana dan usaha budidaya ikan dengan baik.
"Kami akan terus berkomitmen untuk mendukung masyarakat dalam usaha mereka, karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kami juga," tutupnya.
Komentar0