Selain meninjau pergerakan tanah, Menko pun mengunjungi para korban yang mengungsi di GOR, baik secara mandiri.
Sebanyak 68 rumah rusak dan 396 jiwa terdampak akibat bencana ini, diberikan bantuan oleh Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.
Sementara, faktor penyebab pergerakan tanah adalah lereng curam tanpa vegetasi memadai yang membuat area tersebut lebih rawan longsor, terutama saat musim hujan.
Sambil menunggu kajian dan pembangunan tempat baru, mereka direncanakan dipindah dari tempat pengungsian ke hunian sementara nantinya.
Menurut Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, mengatakan untuk mempercepat penanganan korban bencana tanah gerak di Kabupaten Purwakarta.
"Tadi sudah mengecek pengungsinya ada sebagian di GOR yang sudah di ungsikan, ada juga pengungsi mandiri bersama keluarga dan kerabat," kata Pratikno. Kamis (19/6/2025).
Menko pun telah memberikan bantuan berupa layanan kesehatan, penyediaan logistik makanan melalui dapur umum, dan pemantauan kondisi warga.
Menurutnya, walaupun korban secara mandiri tetap kami layani, dan yang ada di Gor, hingga nantinya dibantu oleh PNPB dan Kemensos, baik dari Pemda Purwakarta, serta Pemprov Jawa Barat,
Kata Menko, upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah relokasi, sehingga menurut Badan Geologi, ini tidak lagi aman untuk ditempati. Oleh karena itu, kita harus segera untuk menemukan skenario relokasinya seperti apa.
Selain itu, ada dua lokasi yang kini dikaji sebagai tempat relokasi warga yang lebih aman.
"Nantinya Pusat Geologis akan menentukan mana yang rawan dan mana yang tidak rawan," ucapannya.
Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, menyampaikan ini masih dalam proses, tetapi akan dilakukan secepatnya.
Komentar0