Purwakarta,sidikjari.net - Beberapa hari yang lalu maraknya kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)pada musim kemarau ini Muspika Kecamatan Bungursari dan Asper Sadang membentuk Satgas Penanggulangan Bencana.
Relawan Satua Tugas (Satgas)yang ada di Kecamatan Bungursari bertugas untuk mengatasi serta menanggulangi dan mengantisipasi kejadian Bencana Alam.
Menurut keterangan Camat Bungursari M.Saripul Harom S.Sos. mengatakan di bentuk nya Satuan Tugas (Satgas)ini bukan hanya bertugas untuk mengatasi serta menanggulangi Karhutla saja, akan tetapi di harapkan berfungsi mengantisipasi kejadian ataupun musibah dikala terjadi bencana dimusim hujan dan angin kencang,dan lain sebagainya.
"Satgas Relawan Siaga Bencana ini perlu dibentuk mulai dari Desa - desa yang ada di Kecamatan Bungursari. karna Bencana itu tak pernah kita ketahui dan tak pernah kita duga,kapan akan terjadi pada kita, yang terpenting dalam hal ini, kita harus siap siaga dan waspada selalu yang bisa mengakibatkan pada kemungkinan terjadinya pohon tumbang,longsor dan rumah roboh" kata nya ketika di hadapan yang hadir rakoor,Selasa (24/9/2019).
Lanjut Camat,Satgas siaga bencana itu direncanakan terdiri unsur Linmas,RT RW dan perangkat lainya, dan wadahnya akan terkordinasi serta terorganisir melalui jaringan komunikasi grup WhatsApp dan di media sosial lainnya.
"Kebetulan sekali sebentar lagi para RW di masing-masing Desa akan mendapatkan bantuan satu unit handphone android dari anggaran bantuan Provinsi (Banprov),maka para Ketua RW dapat dipungsikan untuk menjadi Relawan Siaga Bencana,yang dimana nantinya mereka para ketua RW dan satu operator di desa akan berkoordinasi,serta melaporkan informasi yang terjadi di sekitar wilayahnya masing-masing"ujarnya.
Camat pun berharap mudah-mudahan saja dengan dibentuknya satuan tugas ini kedepannya,mereka dapat mengatasi serta menanggulangi bencana yang terjadi,khususnya di Kecamatan Bungursari,untuk meminimalisir terjadinya bencana,"pungkasnya.
Sementara itu menurut Mursid dari Asper Sadang,menambahkan,luas lahan milik Perhutani yang ada di Kecamatan Bungursari yakni 284 hektare.
Dan beberapa hal yang perlu di perhatikan dan di ketahui oleh peserta rakoor kali ini,yang pertama penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan itu,ada faktor penyebab.
Yang pertama adalah faktor kelalaian manusia,seperti melakukan pembakaran hutan dan lahan, perburuan binatang liar, bekas puntung rokok yang dibuang sembarang.
Yang berikutnya adalah Faktor alam diantaranya adalah,gesekan ranting pohon dan faktor alam lainnya adalah dikala musim penghujan.
"Karhutla yang terjadi di wilayah kita ini kebanyakan di sebabkan oleh faktor kelalaian manusia,seperti berburu binatang liar,melakukan pemburuan madu yang menggunakan api,dan membuang puntung rokok sembarangan" kata dia
Melalui rakoor tersebut,Kapolsek Bungursari,AKP. H. Agus Wahyudin, pun berharap agar warga selalu mengintensifkan kegiatan siskamling,karena melalui siskamling, kita dapat mencegah terjadinya ganguan ketertiban dan kenyamanan lingkungan.
Ade Suhada
Komentar0