Dengan adanya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), juga di upayakan agar mengurangi segala bentuk penyelewengan dan tentunya tepat sasaran.
Pada Minggu lalu media online sidikjari.net, mengangkat pemberitaan "Diduga Sunat Jatah Warga, Desa Kertasari Yang Meneriman Program Bantuan Pangan Non Tunai". Yang mendapat banyak respon KPM khususnya masyarakat desa kertasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.
Adapun awak media sidikjari.net menelusuri dan meminta tanggapan dari pihak kecamatan terkait pemberitaan yang dimuat di media online sidikjari.net beberapa hari yang lalu, melalui Endang Triana selaku sekcam kecamatan Ligung saat di kompirmasi awak media sidikjari.net dikantor kecamatan Ligung bahwa yang terjadi di Desa Kertasari saya perlu jelaskan secara umum bahwa semua BPNT ini harus mengikuti pada Pendoman Umum (pedum), seperti di ketahui bahwa BPNT ini menyempurnakan dari sitem-sistem sebelumnya, besarnya yang di terima di dalam KPM itu dari bulan maret sampai bulan agustus sebesar Rp 200.000 dan berikutnya kita belum tahu, tukasnya sekcam.
"Besaran itu diserahkan sepenuhnya kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dia membutuhkan apa dari uang yang 200.000 tersebut", imbuhnya sekcam.
Kemudian dari belanja yang di ambil pada saat pencairan tersebut itu ada prin aut belanja transaksi, sejumlah yang di ambil itu ada silpa bila mana yang tidak mencapai 200.000 dan biasanya selalu ada silpa dikarnakan tidak ada nilai yang sama, sambungnya sekcam.
"Kalaupun ada sisa besar kecilnya akan di pertemukan kembali di bulan berikutnya dengan tambahan transfer dan silpanya tidak hilang," ucap Endang selaku sekcam kecamatan ligung.
(Rian/salia w)
Komentar0