Sejumlah titik di jalan yang diaspal dengan menggunakan anggaran dana desa (DD) tersebut, terlihat sudah mulai mengelupas
Bahkan jalan hotmix yang baru rampung beberapa bulan sudah mengalami retak-retak dan terkelupas.
Dari informasi yang dihimpun, pengaspalan jalan di Blok jayaraksa, menggunakan Dana Desa tahap I T.A 2023 volume 1000 meter dan lebar 1,10 meter, dengan nilai anggaran Rp. 192.760.000 bervolume 1100 m2
Menanggapi hal ini, Pengamat Kebijakan Publik, meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) diminta untuk menyelidiki secara menyeluruh penggunaan anggaran yang mencapai ratusan juta rupiah untuk pembangunan jalan aspal hotmix yang rusak di Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka.
Nurhadi menemukan bahwa sebagian besar jalan aspal hotmix yang baru dibangun di Desa Batujaya telah rusak dalam waktu yang relatif singkat. Ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai penggunaan anggaran yang dilakukan oleh aparat Desa.
Menurut Nurhadi, pembangunan jalan hotmix yang dilakukan di Desa Batujaya merupakan bagian dari program pembangunan yang menggunakan Dana Desa (DD).
"Kami meminta APH untuk Mengusut anggaran jalan Hotmix DD di Desa Batujaya," ungkapnya, Rabu,(10/1/2024).
Ia juga juga menambahkan bahwa banyaknya jalan hotmix yang rusak di Desa Batujaya menimbulkan kerugian tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat setempat.
Oleh karena itu, meminta APH untuk melakukan audit terhadap penggunaan anggaran yang telah dilakukan untuk pembangunan jalan hotmix tersebut.
"Jika ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan anggaran, maka APH harus bertindak tegas dan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku,"ujarnya.
Diharapkan agar APH dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengusut tuntas anggaran pembangunan ini dan memastikan bahwa penggunaan anggaran di masa mendatang akan dilakukan dengan lebih transparan dan efisien.
Hingga berita ini dilansir, saat dikonfirmasi Kepala Desa Batujaya tetap pilih bungkam.***
Komentar0