SIDIKJARI- Anggaran belanja makan dan minum untuk rapat serta pertemuan di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Purwakarta menjadi sorotan publik.
Di tahun 2024, dinas Damkar tercatat mengalokasikan sekitar Rp300 juta untuk kebutuhan tersebut.
Hal ini memicu kritik dari berbagai pihak, salah satunya dari Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Purwakarta, Sutisna Sonjaya.
Sutisna menilai bahwa penggunaan anggaran sebesar itu tidak selaras dengan tugas pokok dinas yang bergerak di bidang penanggulangan kebakaran, penyelamatan, dan penanganan bahan berbahaya.
"Akan terasa sedikit aneh jika Dinas Pemadam Kebakaran mengeluarkan anggaran sekitar tiga ratus juta rupiah hanya untuk makan minum rapat dan pertemuan. Akan lebih masuk akal jika anggaran sebesar itu digunakan untuk kegiatan pelatihan," ujarnya, Kamis (15/5/2025).
Menurutnya, pelatihan dan peningkatan kapasitas personel seharusnya menjadi prioritas utama, mengingat tugas dinas ini sangat krusial dalam menjamin keselamatan warga.
Selain itu, Sutisna juga menyinggung anggaran pengadaan pakaian dinas yang tercatat berkisar Rp400 juta.
" angka tersebut masih dalam batas wajar untuk kebutuhan seragam operasional, perbandingan dengan anggaran konsumsi dinilai mencolok dan perlu ditinjau kembali efektivitasnya,"ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Dinas Pemadam Kebakaran memiliki tugas utama melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat, khususnya dalam hal kebakaran.
Tugas-tugas tersebut mencakup pencegahan dan pemadaman kebakaran, penyelamatan korban, serta penanganan bahan berbahaya dan lain sebagainya.
Menanggapi hal ini, saat dikonfirmasi oleh awak media, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta, Juddy Herdiana S., memberikan jawaban singkat:
“Nanti saya tanyakan dulu ke staf, Kang. Saya lagi raker soalnya,” ujarnya melalui pesan singkat.
Redaksi masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak Dinas Damkar terkait rincian penggunaan anggaran tersebut.
Komentar0