Setelah Dewan Pimpinan Cabang Posko Perjuangan Rakyat (DPC Pospera) mengungkapkan besarnya anggaran yang dikelola lembaga tersebut, namun tanpa hasil kerja yang terlihat signifikan hingga pertengahan tahun ini.
Bappelitbangda sebagai lembaga strategis yang memiliki tugas utama membantu kepala daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan, pengendalian program, serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan daerah, dinilai belum menunjukkan kinerja maksimal sesuai dengan beban anggaran yang diterima.
Berdasarkan penelusuran Pospera Purwakarta, hanya untuk kegiatan jasa penyelenggaraan acara di tahun 2024, Bappelitbangda mengalokasikan hampir Rp1 miliar.
Di luar itu, terdapat pula anggaran tambahan untuk berbagai kegiatan seperti rapat di luar kantor, termasuk subkegiatan rapat tim penelitian dan asistensi perubahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
“Anggaran sebesar itu, yang bersumber dari uang rakyat, terkesan hanya dihamburkan untuk kegiatan seremonial semata. Sampai hari ini, belum terlihat hasil nyata dari kerja Bappelitbangda,” kata Ketua DPC Pospera Purwakarta, Sutisna Sonjaya, pada Jumat (16/5/2025).
Sutisna bahkan mempertanyakan sejauh mana kontribusi ide dan gagasan dari internal Bappelitbangda terhadap pembangunan daerah.
“Jangan-jangan kerjanya hanya menginput usulan dari OPD lain saja, tanpa ada ide atau gagasan yang timbul dari Bappelitbangda itu sendiri,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti ketimpangan antara tunjangan yang diterima oleh pegawai dengan hasil kerja yang ditunjukkan.
“Miris kita melihat kondisi Purwakarta hari ini. Bappelitbangda terkesan mandul gagasan, tidak seimbang dengan tunjangan yang diterima para pegawainya,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Bappelitbangda Purwakarta terkait kritik yang dilayangkan Pospera.
Komentar0