Dalam acara tersebut, Norman mengungkapkan kabar baik terkait penurunan signifikan angka stunting di wilayah Purwakarta berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Norman menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Purwakarta mengalami penurunan yang cukup drastis, dari 24% pada tahun 2023 menjadi 14,5% di tahun 2024.
Penurunan sebesar 9,5% ini merupakan pencapaian penting dan membuktikan bahwa berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah telah membuahkan hasil.
"Penurunan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak, mulai dari jajaran pemerintah daerah, camat, kepala puskesmas, kepala desa, kader, hingga seluruh lapisan masyarakat," ujar Norman.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dan bekerja bersama dalam upaya penanggulangan stunting.
Menurutnya, setiap upaya perbaikan, baik di sektor manajerial maupun teknis, telah dioptimalkan dari tingkat kabupaten hingga wilayah desa.
Norman menegaskan, penanganan stunting akan terus dilanjutkan secara berkesinambungan dengan komitmen bersama. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menargetkan angka prevalensi stunting ke depannya bisa ditekan hingga berada di bawah 10%.
"Kami optimis, dengan komitmen bersama dan langkah konkret yang terus dilakukan, Purwakarta bisa mencapai target tersebut," tambahnya.
Rakor evaluasi ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat strategi dan program lintas sektor dalam menekan angka stunting, serta mempercepat terwujudnya generasi Purwakarta yang sehat dan berkualitas.(ADV)
Komentar0