"Katanya BPJS menjamin semua biaya pemgobatan pasien, harusnya pihak rumah sakit mengganti dong bekas pembelian obat diluar rumah sakit," keluhnya.
Selain itu lanjut dia, pasien BPJS untuk rawat inap dibatasi hanya tiga hari, padahal menurutnya saudaranya itu belum sembuh total, dan pihak rumah sakit menyarankan pulang untuk rawat jalan,
"Saya merasa ada kesan dibeda-bedakan antara pasien BPJS dan umum," keluhnya lagi.
Menanggapi hal tersebut Direktur RSUD Cideres dr. Harizal Ferdiansyah melalui Kepala Sub bagian Hukum Kemitraan dan pemasaran Pujibowo saat dikonfirmasi di ruang kerjanya Sabtu (10/07) menegaskan, terkait keluhan pasien peserta BPJS, pihak RSUD tidak membeda-bedakan antara pasien BPJS dan Umum dalam hal pelayanan, ia menjelaskan obat yang dibeli pasien BPJS diluar rumah sakit ada penggantian sesuai harga yang dibeli dengan memperlihatkan Copy resep kepada pihak rumah sakit,
"Ada kemungkinan pihak pasien tidak memberikan copy resep tersebut," terangnya.
Selanjutnya keluhan pasien BPJS untuk rawat inap hanya diberikan waktu tiga hari dan pasien dipulangkan, Pujibowo mengatakan pasien BPJS dijamin seluruh biaya rawat inap dan pengobatannya oleh BPJS dan tidak hanya dirawat inap tiga hari bahkan tidak sedikit yang dirawat berminggu-minggu sebelum pasien dinyatakan sehat secara medis menurut dokter, ucapnya.
Menurutnya, harus difahami dulu pengertian antara kondisi sehat menurut medis itu apa, karena masyarakat tahunya kondisi sehat itu pasien sudah bisa beraktifitas normal.
Pemgertian kondisi sehat menurut medis adalah ketika kondisi pasien sudah terbebas dari masa kritis, dan menurut perhitungan dokter pasien tersebut bisa dipulangkan dan melakukan rawat jalan, selanjurnya bisa melakukan kontrol ke rumah sakit secara berkala hingga pasien sembuh total,
"Jadi ada kalanya ketika pasien baru dua atau tiga hari dirawat ketika menurut dokter sudah sehat secara medis disarankan untuk pulang dan rawat jalan," imbuhnya. (sal)
Komentar0