SIDIKJARI- Pemerintah Desa Cigelam,Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta terus menunjukkan komitmennya dalam upaya pencegahan stunting di wilayahnya.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menyelenggarakan sosialisasi pencegahan stunting secara intensif, sekaligus mendukung kinerja kader posyandu melalui pengadaan handphone (HP) sebagai alat bantu kerja.
Kepala Desa Cigelam, melalui sekdes, Talam Erawan memberikan klarifikasi terkait pengadaan HP untuk kader posyandu yang sempat menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukanlah bentuk pemborosan anggaran, melainkan bagian dari strategi digitalisasi pelayanan dan percepatan penanganan stunting di tingkat desa.
“Pengadaan HP untuk kader posyandu bertujuan mempercepat pelaporan data, mempermudah komunikasi antar kader, serta mendukung program digitalisasi dari Dinas Kesehatan. Ini bukan untuk gaya-gayaan, tapi murni untuk efektivitas kerja,” ujarnya, Selasa (23/9).
Dalam sosialisasi, puluhan kader posyandu, ibu hamil, dan orang tua balita hadir untuk PMT dan mendapatkan edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang, pemantauan tumbuh kembang anak, serta pola asuh yang sehat.
“Kami tidak ingin lengah. Pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini. Maka dari itu, peran kader posyandu sangat penting dalam memberikan informasi dan memantau langsung kondisi anak-anak di lapangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sekdes menjelaskan bahwa dengan adanya HP, kader dapat langsung menginput data balita ke sistem website desa Cigelam dan informasi posyandu yang terintegrasi dengan pusat.
Selain itu, mereka juga dapat menerima notifikasi dari dinas terkait serta mengakses materi edukasi kesehatan secara daring.
Pengadaan HP ini dilakukan secara transparan dan telah melalui musyawarah desa bersama BPD serta tokoh masyarakat.
“Semua pengadaan ada dasarnya. Ini masuk dalam prioritas penggunaan dana desa untuk kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Kami terbuka terhadap pengawasan,”tambahnya.
Pemerintah Desa Cigelam berharap, dengan adanya peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan dan dukungan fasilitas, angka stunting di desa bisa ditekan seminimal mungkin.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk aktif datang ke posyandu dan mengikuti anjuran para kader.
“Kami harap masyarakat juga ikut berperan. Datang ke posyandu itu penting, bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk edukasi para orang tua,” tutup.
Komentar0