Polres Majalengka pun menjadikan Taman Mapolres setempat yang bersebelahan dengan tempat pelayanan utama SKCK sebagai fasilitas bantuan tempat tunggu.
Hal ini agar pemohon yang mengantre tetap bisa menerapkan protokol kesehatan pandemi Covid-19. Karena kapasitas tempat yang disediakan juga tidak dapat menampung pemohon.
Seorang pemohon, Seli (19), rela datang lebih awal agar tak mendapat antrean panjang. Dan ia mengaku membutuhkan SKCK untuk melamar pekerjaan di beberapa perusahaan.
"Saya ingin ikut seleksi perekrutan tenaga kerja. Salah satu syaratnya harus melampirkan SKCK, kalau misalnya gak lolos ya ngelamar lagi ke perusahaan lain, mungkin di luar kota," ungkap Seli, Rabu (19/5/2021).
Sementara pemohon lainnya, Kiki (30) selama mengantre, pihaknya mengaku sudah ada yang mengingatkan tentang protokol kesehatan. Seperti, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dan prokes lainnya.
"Sudah banyak yang mengingatkan untuk jaga jarak, bagus lah soalnya kadang kita lupa karena fokusnya mengantre dan nunggu panggilan. Tentu ini sangat baik untuk menekan risiko penularan virus Covid-19," ujarnya.
Kapolres Majalengka, AKBP Syamsul Huda melalui Paur Subbag Humas Aipda Riyana, menjelaskan, membludaknya pemohon SKCK pasca Idul Fitri ini, lantaran banyaknya perusahaan dan tempat kerja yang harus menyertakan SKCK.
"Kita ketahui bersama bahwa di Majalengka ini banyak perusahaan-perusahaan membuka lowongan kerja. Selain itu juga, banyak kampus-kampus dan universitas sehingga membuat SKCK ini meningkat cukup signifikan," jelasnya.
Selain itu, polisi dari Sat Intelkam Polres Majalengka juga secara maksimal terus mensosialisasikan dan mengingatkan agar para pemohon SKCK untuk jaga jarak dan memakai masker ketika menunggu panggilan petugas.
"Kita setiap hari terus mengingatkan semua warga untuk menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan di tempat-tempat yang telah disediakan," imbuhnya.
Komentar0