Warga sekitar tidak banyak tahu alasan bangunan kesehatan tersebut tidak dioperasikan. Padahal menurut sebagian warga, hadirnya ponkesdes itu cukup memberikan pelayanan kesehatan. Hanya disayangkan ketika keberadaannya kini tidak difungsikan.
“Memang sudah lama tidak ada yang membuka praktik. Dulu petugasnya sempat ada, tapi sekarang sudah tidak tahu kemana,” kata salah seorang warga bernama Rifa’e, Sabtu (27/11/21).
Imbuh Rifa'e, Akibat tidak difungsikan, warga sekitar saat ini cukup kesulitan berkonsultasi soal kesehatan. Mereka harus pergi ke Puskesmas Waru atau ke Puskesmas Tampojung.
Sementara itu, Aktivis Pemuda Pantura Ahmad Humaidi mengatakan ponkesdes merupakan tempat alternatif untuk pelayanan kesehatan khususnya yang berada di pedesaan. Namun bagaimana jadinya jika paramedis yang ditugaskan tidak menempati atau tidak buka praktik.
Hal ini mendandakn bahwa lemahnya pengawasan, baik dari pihak puskesmas ataupun dari pihak dinas kesehatan, sehingga bidan dan perawat seenaknya buka-tutup praktik, tegasnya.
Saat di konfirmasi ke Kepala Puskesmas Waru Syukur. menyampaikan, terkait pelayanan di desa tersebut tidak terganggu karena ada dua Bidan yang bertugas baik disisi timur ataupun dibagian barat
" Disisi barat atau timur ada Bidan masing-masing. jadi untuk pelayanan tidak akan terganggu dan di Ponkesdes tersebut sudah ada yang piket, cuma pada tahun ini banyak tenaga yang terkuras karena kegiatan Vaksinasi," Minggu (28/11/21), Dalihnya.
Dalam hal ini kepala puskemas waru terkesan melindungi paramedis yang ditugaskan di ponkesdes tersebut, padahal keterangan dari warga setempat dan kondisi bangunan sudah menampakan kalau kondisi Ponkesdes tersebut tidak terurus. ( Mslh)
Komentar0