GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Bupati Purwakarta Resmikan Tajug Tri Bhakti SMPN 1 Pasawahan

PURWAKARTA,SIDIKJARI.CO.ID,-
Kepala Dinas Pendidikan H.Purwanto mendampingi Bupati Purwakarta, Hj. Anne Ratna Mustika meresmikan tajug Tri Bhakti - SMPN I Pasawahan,Kamis (13/01). 

Dalam sambutannya, Bupati Purwakarta, Hj. Anne Ratna Mustika mengingatkan soal pandemi COVID-19 dalam kaitannya dengan layanan pendidikan. Ia menegaskan, pandemi COVID-19 masih terus berlangsung hingga saat ini. Sehingga, ia meminta seluruh masyarakat Purwakarta jangan lengah. 

“Pandemi COVID-19 jelas mempengaruhi pelayanan publik yang salahsatunya adalah pendidikan. Karena pandemi, praktek pelayanan publik menjadi serba terbatas, sehingga tidak maksimal,” katanya.

Situasi seperti ini, lanjut dia, jelas harus dilewati. Segala sesuatu perlu segera kembali normal. Purwakarta dan Indonesia pada umumnya harus bangkit dari segala persoalan akibat efek pandemi. 

"Bila harus tersebut terpenuhi, maka saya yakin pelayanan pendidikan agar segera normal seperti sedia kala. Ingat pendidikan adalah investasi berharga untuk masa depan,” ucapnya.

Sementara,Kadisdik  Purwakarta H.Purwanto mengapresiasi inisiatif keluarga besar SMPN I Pasawahan untuk membangun tajug (mesjid : red) di lingkungan sekolah. Terlebih, pembangunan tajug adalah kelanjutan program dari Kepala Sekolah sebelumnya ke Kepala Sekolah saat ini. 

“Kedua kepala sekolah patut diapresiasi, sebab menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk hal-hal baik. Kepala Sekolah sebelumnya, Bu Arlida adalah peletak pertama batu untuk pembangunan sekolah. Selanjutnya, program pembangunan diteruskan oleh Kepala Sekolah saat ini, Pak Gurnita,” katanya. 

Lebih lanjut, keberhasilan guru dan Kepala SMPN I Pasawahan dalam menterjemahkan kebijakan tatanen di bale atikan. Menurutnya, sekolah ini adalah salahsatu yang berhasil berdasarkan parameter produk. 

“Alhamdulilah, sudah ada ruang kelas di sekolah ini yang menggunakan bangku dari eco-brick. Sampah-sampah plastik didaur ulang dan dikreasi menjadi bangku. Jika ini diteruskan, maka akan berdampak pada lingkungan sekitar sekolah dan wilayah kecamatan pasawahan secara umum. Lingkungan akan bersih, karena sampah tidak teronggok, melainkan di daur ulang,” katanya. 

Keberhasilan tersebut, perlu ‘ditularkan’ ke banyak sekolah yang ada di Kabupaten Purwakarta. Sehingga, dampak implementasi kebijakan akan dirasakan oleh lebih banyak orang. 

“Sesuai dengan nama yang disematkan kepada tajug ini, yaitu “tri-bhakti” yang berarti tiga unsur penting pengabdian, yaitu (1) bakti kepada diri sendiri, (2)  bakti kepada sesama, dan (3) bakti kepada lingkungan,” ucapnya.

Komentar0

Type above and press Enter to search.