GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Jangan Dilakukan, Ini 8 Hal Yang Di Anggap Pamali Dalam Taradisi Masyarakat Sunda

ilustrasi (pexels)

SIDIKJARI- Setiap daerah di nusantara sepertinya memiliki sebuah mitos atau pantangan masing-masing yang sudah turun temurun. 

Budaya jawa biasanya sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistis atau mitos yang berkembang di masyarakat luas. 

Mitos itu sama halnya dengan pamali yang sering dikatakan oleh orang tua jaman jaman dulu. 

Seperti larangan atau jangan melakukan apa yang dilarang karena pamali karena akan ada akibatnya. 

Berikut ada mitos atau pamali bagi orang sunda

1. Ulah tuang dina coet (jangan makan dengan piring cobek) Katanya, misal perempuan atau laki-laki yang belum nikah makan di cobek nanti jodohnya kakek-kakek atau nenek-nenek. 

2. Potong kuku malam hari Diyakini kalau potong kuku malam hari bisa mengundang hantu, kalau nggak nanti ada yg sakit atau meninggal di lingkungan keluarga. 

3. Ulah nyesakeun sangu dina piring (jangane yisakan nasi di piring) Kalau menyisakan satu butir nasi aja di piring nanti nasinya akan terus menangis. Makan akan kedengeran sama ayam suara tangisannya.

4. Ulah diuk di lawang panto (jangan duduk di depan pintu) Misal duduk di depan pintu buat yang masih bujang/gadis susah dapet jodoh katanya karena kehalang susah lewat. 

5. Nyapu di malam hari, Kalau kalian nyapu di malam hari konon kabarnya malah itu teh buang rezeki bukan buang sampah.

6. Bersiul di dalam rumah, Nah kalau siulan atau heheotan di dalam rumah ya katanya teh bisa mengundang hantu. 

7. Ulah makan tunggir ayam (jangan makan pantat ayam), Gadis yang belum nikah dilarang buat makan tunggir kata orang sunda mah, tapi sampai sekarang minfo belum tau pamalinya karena apa. 

8. Makan pisang kembar/berdempet, katanya kaloau makan pisang dempetan nanti anaknya lahir dempetan juga jadi ga boleh ya. 

Nah, itulah 8 mitos atau pamali yang sering didengar masyarakat sunda. 
Percaya atau tidak itu tergantung kalian ya.(Mely)

Komentar0

Type above and press Enter to search.