GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Haji Agus Dermawan Nyatakan Taat Asas, KPU dan Bawaslu Sebagai Mitra

H.Agus Darmawan dan H.Ahmad Sanusi

SIDIKJARI- Calon Anggota Legislatif Purwakarta nomor urut 2 dari Partai Golkar, Haji Agus Dermawan atau akrab disapa Kang Hade menyatakan diri taat asas. Dirinya mengaku selama ini melaksanakan setiap aturan kampanye dengan baik. Hal ini karena sebelum ditetapkan menjadi caleg, dirinya menjalani banyak pelatihan. 

“Golkar ini partai kader, saya sebelum menjadi caleg dibina dulu. Ada bimbingan teknis (bimtek), ada pendidikan politik (dikpol)” katanya saat ditemui di Kantor DPD Golkar Purwakarta, Jalan Veteran. Rabu (7/2/2024).

Menurut dia, dua kegiatan tersebut merupakan bekal bagi setiap calon anggota legislatif dari partai berlambang pohon beringin itu. Mantan Camat Kecamatan Kota Purwakarta itu pun menyatakan komitmennya untuk menjaga marwah partai. 

“Ibarat seseorang naik mobil, kalau ingin dilirik orang, mobilnya harus bagus. Selain itu, orang yang naik mobilnya juga harus tampil baik. Dia harus membawa mobil dengan cara mematuhi rambu lalu lintas,” katanya menambahkan. 

Mantan camat yang dikenal peduli terhadap kebersihan dan kerapihan tata kota itu pun menjelaskan maksud analoginya. Menurut dia, mobil bermakna Partai Golkar. Sementara orang yang naik mobil adalah para caleg dan rambu lalu lintas adalah aturan perundangan yang berlaku. 

“Kalau nabrak itu kan nanti kita ditangkap polisi. Begitupun dalam kampanye, kalau melanggar aturan, pasti diminta klarifikasi oleh Panwaslu,” ujarnya. 

Anggap KPU dan Bawaslu Sebagai Mitra

Meskipun sudah lama pensiun, Kang Hade tidak kehilangan jiwa birokrat. Karena itu, dia menganggap KPU dan Bawaslu beserta jajarannya sebagai mitra. Atas dasar hal tersebut dirinya mengaku siap kapanpun diminta untuk berkoordinasi terkait penegakan aturan. 

“Rasa takut itu muncul karena kesalahan fatal yang sudah dibuat. Jika tidak ada kesalahan, kita tidak perlu takut. KPU dan Bawaslu adalah mitra semua calon anggota legislatif, jangan dianggap musuh,” katanya. 

Pemahaman ini, lanjut dia, selalu diberikan kepada tim kampanye Kang Hade sampai tingkat RT dan RW. Meskipun diakuinya, daya nalar masing-masing anggota tim kampanye tidak sama dalam mencernanya. Untuk itu, dirinya memohon permakluman kepada semua pihak jika terjadi kekeliruan pemahaman di lapangan. 

“Isi kepala setiap orang tidak sama. Sebagai kaum intelektual, yang bisa kita lakukan hanyalah memaklumi. Jadi, mohon maaf jika ada kekeliruan tim saya di lapangan,” ujarnya. (*)

Komentar0

Type above and press Enter to search.