Salah satu di desa Mekarsari menurut kepala Desa,Ruhiyat, realisasi Dana Desa tahun 2022 untuk ketahanan pangan hewani dialokasikan 2 ekor sapi dan 18 domba serta pembangunan kandang.
" Anggaran kalau tidak salah Rp 130 juta dialokasikan untuk 2 ekor sapi senilai juta dan 18 domba juga pembuatan kandang ,kalau tidak salah " ungkapnya kepada sidikjari, Jumat, (10/5/2024).
Lebih lanjut Dijelaskan, bahwa sebenarnya untuk pembelian sapi sebanyak 4 ekor anak sapi tahun 2022.
Namun sebanyak 2 ekor sapi dijual untuk dibelikan kembali ke domba pada tahun 2022.
"Sapi sebenarnya 4 ekor membeli anaknya,hampir 70 juta/ongkos, domba 18 ekor Rp 40 jutaan/0ngkos dan pembuatan kandang sekitar Rp 7 juta, hewan yang mati juga ada fotona,"katanya.
Lebih lanjut di jelaskan, dari 4 ekor sapi ternyata dalam pembuatan kandang menghabiskan 50 juta dan itupun lahan tanahnya sewa.
" Domba dari 18 ekor tinggal 16 ekor, dikarenakan 2 ekor domba mati dan saya katakan ke pengelola jangan sampai hilang dokumennya. ,"katanya.
Sementara itu,ditempat terpisah, DPC Pospera Purwakarta menyoroti realisasi anggaran ketahanan pangan hewani menggunakan dana desa di desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.
Menurut laporan yang diterima oleh DPC Pospera, terdapat dugaan penyalahgunaan dana desa di untuk realisasi yang tidak sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
"Dari data kami miliki anggaran dana desa ketahanan pangan tahun 2022 sebesar Rp 138 juta dan untuk tahun 2023 sebesar 150 juta,"kata Sutisna Sonjaya,Ketua DPC Pospera Purwakarta.
Namun, DPC Pospera menemukan adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan dana desa tersebut.
"Kami meminta APH untuk mengawasi penggunaan dana desa ketahanan pangan desa Mekarsari,"ungkapnya.(Irvan.R)
Komentar0