SIDIKJARI- Sebanyak 700 ekor ayam petelur yang diprogramkan dalam upaya ketahanan pangan melalui dana desa tahun 2022 di Kembangkuning,Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Program ketahanan pangan yang diluncurkan oleh pemerintah desa Kembang Kuning bertujuan untuk mendukung kebutuhan protein hewani masyarakat setempat melalui pemeliharaan ayam petelur.
Setiap rumah tangga diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari program ini, baik melalui konsumsi telur maupun potensi pendapatan tambahan dari penjualan telur.
Kepala Desa Kembangkuning, Wahyu, membenarkan sebanyak 700 ekor ayam petelur bersumber dari anggaran ketahanan pangan tahun 2022 telah di jual.
Alasannya bahwa ayam - ayam tersebut sudah dikelola selama dua tahun dan sudah tidak produktif lagi.
" Ya kita jual karena sudah tidak produktif dan harus di barukan kembali,"ungkapnya, Jumat, (27/9/2024).
Wahyu menjelaskan kandang ayam kebetulan bedekatan dengan kandang ayam milik pribadi. Sementara para pengelola kelompok terkadang ada yang mau dan tidak.
Ia juga menyebutkan orang yang mengelola hanya dua orang, karena kalau sebanyak 10 orang itu tidak mungkin melihat dari pendapatan setiap bulannya.
"Ada ketua kelompoknya dan memang kebetulan kandang ayam berdekatan dengan milik saya,"katanya.
"Jadi saya hanya mantau saja, dan silahkan ayam dikelola oleh pengelola, setiap ada untung kecil ataupun besar harus bisa menyimpan, jangan makan semua hasil telur tersebut,"tambah kades.
Ia juga menekankan ke pengelola program ini harus berkesinambungan setalah di jual harus bisa di belikan kembali.
"Anggaran ketahanan pangan hewani dan nabati tahun 2022 sebesar 142, kalau nabati green house bangkrut, mangkrak," ungkapnya.
Sementara untuk tahun 2023 anggaran ketahanan pangan di alokasikan untuk Jalan Usaha Tani (JUT).
"Kenapa kita alokasikan kejalan karena kalau ke hewani dan nabati tidak ada yang mengurus," pungkasnya.(Irvan Ridho)
Komentar0