GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Kadisdik Purwakarta Bakal Tindak Tegas Sekolah Yang Tidak Ikuti Aturan Ini

SIDIKJARI- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Purwakarta, H Purwanto, menegaskan pentingnya menata ulang konsep acara perpisahan sekolah di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik negeri maupun swasta. 

Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Senin, 3 Maret 2025, dan diunggah di laman sosial media TikTok @pendidikan_kita, Purwanto menyampaikan bahwa acara perpisahan seharusnya menjadi cerminan kreativitas dari kepala sekolah dan guru, bukan menjadi ajang pamer kemewahan di hotel.

"Sudahlah, perpisahan nanti kembalikan ke zaman kita yang naik panggung, ke meja, antri-antri nari. Buat hiasan dari bunga, dari kertas, bikin sendiri itu indah. Itulah kreativitas samen panen karya," ungkap Purwanto. Pernyataan ini menunjukkan harapannya agar momen perpisahan diisi dengan nuansa yang lebih sederhana tetapi sarat makna, mengedepankan partisipasi siswa dan guru dalam menciptakan suasana yang penuh keceriaan dan kebersamaan.

Lebih lanjut, Purwanto menekankan bahwa perpisahan sekolah seharusnya dianggap sebagai "lebarannya anak-anak". 

Momen ini merupakan kesempatan untuk merayakan segala pencapaian yang telah diraih oleh siswa selama masa belajar mereka. 

Oleh karena itu, Purwanto mengusulkan agar acara perpisahan tidak diselenggarakan di tempat-tempat mewah, melainkan di lingkungan sekolah, yang merupakan ruang di mana siswa belajar dan berinteraksi setiap harinya.

"Kan perpisahan itu harus dengan sekolah. Coba posisikan hari ini Bapak Ibu, posisikan Bapak Ibu posisinya jadi orang tua murid yang tidak bekerja, kerjanya serabutan, susah mencari uang tapi kasian ke anak karena malu sama temannya. Karena saya tahu di sekolah itu penghasilan orang tuanya macam-macam, untuk semuanya nih termasuk sekolah swasta. Karena yang paling sering di hotel itu sekolah swasta," jelasnya.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas sekolah yang tidak mengikuti aturan tersebut.

"Pokoknya ada aturannya. Kalau enggak ngikuti edaran kita, izin operasional Bapak Ibu saya cabut. Jadi, hari ini saya bikin komitmen nih dengan sekolah swasta dan negeri bahwa perpisahan nanti itu dibuat sebagai sebuah panen hasil belajar, Bapak Ibu semua. Kita itu harus mampu memberikan layanan yang mencerminkan proses pendidikan di situ," tegasnya.

Dengan demikian, diharapkan perpisahan sekolah dapat menjadi momen yang berkesan dan bermakna bagi siswa, tanpa memberatkan orang tua.

Komentar3

  1. Iya balik lg ke jaman baheula! Kuda ngegel besi.

    BalasHapus
  2. Nu penting mah ulh sok mere tugas nu te kahontal ku budak,sing marake utek gera mere tugas teh,angger weh kolot2 keneh nu ngerjaken mah,keur mah ngurusken pagawean imah ge teu ereun2 katambah tugas budak sakola nu t sesuai jeng umur na.
    Rada di saring dei ke mah mere tugas teh nya,,,

    BalasHapus
  3. Kalo bisa, kebijakan ini diterapkan di seluruh sekolah2 di provinsi Jawa Barat, dari SD, SMP dan SMA/SMK. Daripada uang wisuda/perpisahan besar besar, lebih baik gunakan untuk biaya lanjut sekolah...

    BalasHapus

Type above and press Enter to search.