GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Gerakan Majalengka Infaq GEMA INSANI Menuai Sorotan

SIDIKJARI- Dalam rangka memperingati Hari Jadi Majalengka ke-535 pada tanggal 7 Juni 2025, serta sebagai bentuk kepedulian sosial dan solidaritas terhadap sesama, khususnya kaum fakir miskin, yatim dan dhuafa di wilayah Kabupaten Majalengka, Pemerintah Kabupaten Majalengka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Gerakan Majalengka Infaq Sodaqoh Bersama (GEMA INSAN). 

Seluruh masyarakat Kabupaten Majalengka diimbau untuk berpartisipasi aktif dalam Gerakan Infaq dan Sodaqoh Bersama yang dimulai tanggal 3 Mei 2025 sampai dengan 6 Juni 2025. Demikian sedikit kutipan naskah dari surat edaran bupati Majalengka.

Dilain hal Gerakan GEMA INSANI ini justeru mendapat sorotan dari beberapa pengamat kebijakan pemerintah daerah, 
Salah satunya adalah Asep Nurdiansyah , 
menurutnya, terkait beberpa point tanggapan bupati yang disampaikan bahwa program GEMA INSANI Ada pihak yg tidak suka dan mempolitisir, Menghapus anggapan masyarakat bahwa acara ultah Majalengka itu hajatannya ASN dan pamong desa, Menumbuhkan kebersamaan supaya masyarakat tidak mampu ikut merasakan, sehingga diharapkan setiap event ultah Majalengka itu ditunggu oleh masyarakat.

 "Tidak semua yang mempunyai reaksi berbeda itu lahir dari ketidak sukaan, justru mungkin dari rasa sayang ke bupati, khawatir karena kalau bupati peka dan sedikit mau membaca komentar2 di media sosial, hampir 70% menyayangkan program itu meskipun sifatnya sukarela, kami hanya mencoba menyampaikan keluhan baik di level Kuwu sampai RT/W selaku pelaksana langsung ke masyarakat, jadi bupati juga jangan terlalu tendensius merespon kritikan," terang ketua yayasan Suara Masyarakat Majalengka (SMM) ini.

Pria yang akrab dipanggil Abah Bogel ini menambahkan, dari pernyataan bupati ini, Sejak kapan ada anggapan di masyarakat kalau hajat Ultah Majalengka itu adalah hajatnya ASN dan pamong desa, Selama ini mereka antusias saja mempersiapkan parade yang menampilkan kearifan desanya jika memang acaranya melibatkan masyarakat desa, tidak ada pemikiran seperti itu justru dengan adanya pungutan infaq shadaqah ini malah menimbulkan banyak pertanyaan dan penolakan, karena masyarakat itu sudah sibuk dengan urusannya mencari makan, cari nafkah dan kehidupan, kondisi sedang sulit, kalau kata masyarakat, "erekge bantuan lain kalah menta" (kalau mau juga bantu warga bukanya minta-red), 

Asep berharap pemerintah memberi contoh dulu , misalnya bupati sampai kepala desa nyumbang berapa untuk di bagikan ke orang tidak mampu, selebihnya para tokoh, pengusaha, perusahaan,dan lain-lain jangan dulu menyasar masyarakat di bawah,

"SMM hanya berharap dan mengajak pemerintah lebih bijak, hati-hati dan peka dalam membuat sebuah program apalagi yang mengajak keterlibatan peran serta masyarakat. Hari ini justeru
Masyarakat malah sedang nunggu keluarnya kartu HADE yang menjanjikan kemudahan dan kemurahan, bukan malah diminta patungan," jelasnya.

Berbeda dengan tanggapan anggota DPRD Fraksi Golkar Dasim Raden Pamungkas, Ia mengatakan bahwa ajakan Bupati terkait kegiatan Infaq Sodaqoh GEMA INSANI, adalah ajakan yang sangat positif, mengajak semua lapisan masyarakat yang mampu untuk berbagi kepada yang kurang mampu, tentunya kegiatan ini harus didukung oleh semua pihak, terkait pelaksanaan dan teknis kegiatan tersebut sudah diatur dalam surat edaran bupati,
"Mari kita dukung kegiatan yang sangat baik ini, dan saya mengajak kepada warga mari kita awasi bersama baik dalam pengumpulan infaq sodaqoh mau pun dalam penyaluranya," ucapnya. (sal)

Komentar0

Type above and press Enter to search.