Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap warga terdampak bencana pergerakan tanah yang terjadi sejak April 2025 dan memuncak pada peristiwa Rabu malam, 11 Juni 2025.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 51 kepala keluarga atau sekitar 158 jiwa terpaksa mengungsi ke posko darurat yang telah disiapkan.
Bencana ini juga merusak 52 rumah warga, beberapa di antaranya bahkan ambruk dan rata dengan tanah. Selain itu, retakan parah terjadi di sejumlah titik jalan raya akibat pergeseran tanah yang cukup signifikan.
Bupati Saepul Bahri Binzein menyampaikan keprihatinan dan komitmen pemerintah daerah untuk menangani bencana ini secara cepat dan terkoordinasi.
Ia juga meminta masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi longsor susulan di wilayah Kampung Cigintung masih cukup tinggi.
"Pemerintah daerah bersama BPBD, Dinas Sosial P3A, TNI-Polri, dan seluruh stakeholder telah bergerak cepat memberikan bantuan kebutuhan pokok dan darurat bagi warga terdampak," ujar Bupati.
Kehadiran Kepala BPBD beserta jajaran, unsur Dinsos P3A, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya dalam peninjauan tersebut menunjukkan kuatnya sinergi antarinstansi dalam menangani situasi darurat ini.
Bupati juga berharap agar koordinasi lintas sektor ini terus diperkuat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya mereka yang terdampak bencana di Desa Pasirmunjul.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengimbau masyarakat di sekitar zona rawan longsor untuk tetap siaga dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama. (ADV)
Komentar0