GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Jangan Hakimi Bupati Om Zein Saat Ini, Lihat Dulu Setahun Berjalan

Bupati Purwakarta,Om Zein

SIDIKJARI- Banyak yang terburu-buru menilai kinerja Bupati Om Zein hanya dalam hitungan bulan sejak ia dilantik. 

Kritik demi kritik mulai bermunculan, dari isu penataan birokrasi yang dinilai lambat, hingga program-program yang disebut “jalan di tempat”. 

Namun, mari kita tarik napas sejenak dan melihat realitas kepemimpinan secara lebih adil dan berimbang.

Memimpin sebuah daerah bukanlah hal sederhana, apalagi dalam konteks yang sudah menumpuk tantangan dari kepemimpinan sebelumnya. 

Ketika seorang kepala daerah baru dilantik, ia tidak hanya mengambil alih kursi bupati, tapi juga mewarisi segudang persoalan yang tidak selesai dalam satu malam.

Om Zein, misalnya, Bupati Purwakarta yang baru dilantik, datang dengan sejumlah janji kampanye. Semua itu memang belum bisa dilihat hasilnya secara penuh dalam beberapa bulan. 

Namun, apakah itu berarti tidak ada kerja yang dilakukan? Tentu tidak.

Yang sering luput dari perhatian publik adalah proses. Banyak kebijakan yang hari ini masih tampak “diam” karena sedang melalui tahap perencanaan, penganggaran, hingga koordinasi lintas instansi. 

Apalagi di sistem pemerintahan daerah, tidak semua bisa dilakukan secepat ketukan jari. Ada mekanisme dan prosedur yang harus ditempuh, baik secara hukum maupun administrasi.

Sebagai warga yang kritis, tentu kita wajib mengawasi. Tapi kritik yang membangun adalah yang disertai data, waktu yang memadai, dan pemahaman atas konteks kebijakan. 

Menilai dalam hitungan 100 hari kerja, atau bahkan enam bulan pertama, adalah cara yang seringkali tidak adil dan berisiko membunuh semangat perubahan yang sedang bertumbuh.

Kita perlu memberi ruang kepada Om Zein dan timnya untuk bekerja. Satu tahun adalah waktu yang relatif adil untuk melihat ke mana arah kepemimpinan ini berjalan. 

Jika setelah itu tak ada tanda-tanda kemajuan, maka kritik yang lebih tajam tentu sah-sah saja. 

Tapi sebelum waktunya, mari kita jaga iklim demokrasi lokal ini dengan cara yang sehat mendukung jika benar, mengkritik jika keliru, dan sabar menunggu proses berjalan.

Karena perubahan tidak lahir dari tekanan yang terburu-buru, melainkan dari kolaborasi yang konsisten.



Komentar0

Type above and press Enter to search.