SIDIKJARI— Pemerintah Kabupaten Purwakarta mulai menerapkan kebijakan jam malam bagi pelajar tingkat SD, SMP, hingga SMA sebagai upaya preventif dalam menanggulangi kenakalan remaja dan aksi tawuran yang kerap terjadi pada malam hari.
Kebijakan ini resmi diberlakukan setiap malam pada hari sekolah, dimulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzen, langsung turun ke lapangan untuk melakukan monitoring terhadap penerapan kebijakan tersebut, Senin malam (2/6).
Monitoring dilakukan hingga ke tingkat desa dengan melibatkan unsur lintas sektor, mulai dari Satpol PP, para kepala sekolah, perangkat desa, hingga satuan tugas di tingkat RT dan RW.
“Kita ingin memastikan anak-anak kita tidak menjadi korban ataupun pelaku dalam aktivitas negatif di malam hari. Kebijakan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah dalam membangun masa depan generasi muda Purwakarta,” ujar Bupati.
Kebijakan jam malam ini mencakup pengawasan di berbagai titik strategis, seperti kafe, tempat hiburan malam, dan area berkumpul lainnya yang rawan dijadikan tempat nongkrong oleh pelajar di luar jam wajar.
Namun demikian, ada empat pengecualian terhadap penerapan jam malam ini:
Pelajar yang mengikuti kegiatan pendidikan atau pelatihan resmi dari sekolah atau lembaga pendidikan.
Pelajar yang mengikuti kegiatan keagamaan atau sosial dengan izin orang tua.
Pelajar yang keluar rumah dengan pendampingan orang tua. Pengecualian pada malam hari libur, seperti malam Minggu.
Dalam kegiatan monitoring tersebut, turut hadir Sekda Purwakarta, Asisten Daerah I (Asda 1), Kasatpol PP, Kepala Kesbangpol, Diskominfo, Dinas Pendidikan, serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim).
Bupati Saepul menegaskan bahwa keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada kerja sama semua pihak, termasuk orang tua dan masyarakat.
Ia berharap dengan penerapan aturan ini, pelajar Purwakarta bisa lebih fokus dalam kegiatan pendidikan dan pengembangan diri yang positif.
“Kita bukan melarang anak-anak beraktivitas, tetapi kita ingin mengarahkan mereka agar tidak salah pergaulan dan terjerumus ke dalam hal-hal yang merusak masa depan,” tutupnya.(ADV)
Komentar0