GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Jangan Bungkam Kritik Masyarakat, Fakta di Lapangan Tetap Menyisakan Kekecewaan

SIDIKJARI-Polemik mengenai pasien pengidap tumor asal Purwakarta kembali mencuat setelah beredarnya video klarifikasi yang menyebut bahwa penanganan medis terhadap pasien tengah berjalan dan masyarakat diminta tidak menggiring opini negatif. 

Namun, pandangan berbeda disuarakan oleh aktivis sosial Bagas Pujo Dewadi, yang menilai bahwa suara kritis masyarakat jangan dibungkam hanya dengan satu video klarifikasi.

Menurut Bagas, kasus ini harus dilihat dalam kerangka yang lebih luas, yaitu sejauh mana pemerintah daerah, khususnya Wakil Bupati Purwakarta, konsisten menjalankan komitmen dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat kecil, khususnya dalam hal akses kesehatan.

"Kalau memang sudah ditangani dan sedang menunggu jadwal operasi, itu bagus. Tapi yang jadi soal adalah, kenapa hal ini sampai viral dan menimbulkan spekulasi? Karena ada ruang kosong yang ditinggalkan pemerintah dalam memberikan informasi dan pendampingan yang memadai kepada warga," ujar Bagas Pujo Dewadi, Selasa (29/07/2025).

Bagas menyayangkan jika setiap kritik terhadap pemerintah langsung dilabeli sebagai penggiringan opini atau niat buruk. Ia menegaskan bahwa suara masyarakat yang mempertanyakan lambannya penanganan dan janji yang tidak kunjung ditepati adalah hal wajar, apalagi jika menyangkut nyawa manusia.

"Yang perlu dilihat bukan siapa yang menyebar opini, tapi kenapa opini itu bisa muncul. Jangan sampai rakyat yang bertanya malah disudutkan, seolah-olah menjadi pihak yang memanfaatkan penderitaan. Ini logika yang keliru," katanya.

Lebih jauh, Bagas membandingkan respon pemerintah terhadap kasus ini dengan organisasi atau komunitas sosial lainnya yang secara rutin menggelar bakti sosial atau aksi nyata membantu warga tanpa sorotan media.

"Lihat organisasi lain yang tak punya kekuasaan, tapi konsisten terjun langsung ke lapangan. Ini bukan soal pencitraan, tapi soal kehadiran dan empati. Jangan sampai pemerintah hanya hadir saat dikritik," tambahnya.

Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Purwakarta, termasuk Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin, untuk lebih terbuka dan aktif menyampaikan progres penanganan kasus-kasus sosial secara berkala kepada masyarakat, bukan menunggu reaksi publik terlebih dahulu.

"Kita doakan yang terbaik untuk saudara kita yang sakit. Tapi ke depan, jangan jadikan video klarifikasi sebagai alat bungkam kritik. Rakyat butuh tindakan, bukan sekadar narasi penenang," kata Bagas.



Komentar0

Type above and press Enter to search.