SIDIKJARI – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta terus menggencarkan program pelatihan keterampilan kerja dalam rangka menekan angka pengangguran di wilayahnya.
Berbagai pelatihan disiapkan untuk mencetak calon tenaga kerja terampil yang siap bersaing di dunia kerja.
Namun, langkah Disnakertrans ini mendapat sorotan tajam dari Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Purwakarta, Sutisna Sonjaya.
Ia mempertanyakan efektivitas program pelatihan yang digulirkan, khususnya terkait data riil jumlah peserta yang sudah dilatih serta yang berhasil disalurkan ke dunia kerja.
"Jangan-jangan program pelatihan yang ada di Disnaker cuma buat menggugurkan kewajiban saja, tanpa dipikirkan akan disalurkan atau nggak," tegas Sutisna dalam keterangannya, SENIN (25/8).
Ia menilai program pelatihan yang digelar Disnakertrans terkesan hanya formalitas untuk menyerap anggaran dan menciptakan citra positif di media, namun tanpa hasil yang konkret bagi masyarakat.
"Yang penting anggaran terserap, kegiatan ada, jadi berita positif di media, tapi hasilnya nol besar," kritiknya.
Pospera mendesak agar Disnakertrans lebih transparan dalam pelaksanaan program pelatihan, termasuk menyampaikan data capaian secara berkala kepada publik.
Sutisna juga menekankan pentingnya adanya sistem pendampingan dan penyaluran kerja yang jelas, agar pelatihan yang dilakukan tidak sia-sia.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Disnakertrans Purwakarta belum memberikan tanggapan resmi atas kritik tersebut.
Komentar0