SIDIKJARI- Masyarakat Sukarata RW 06 Kelurahan Cipaisan sukses menggelar event spektakuler dalam rangka perayaan HUT RI ke- 80, Minggu 24 Agustus 2025 dan mendapat respon positif serta apresiasi dari sejumlah pihak yang menilai kegiatan yang berlingkup ke-RW an ini namun serasa memiliki nuansa lingkup kabupaten.
Kegiatan yang bertema "Antara Sukarata - Lembur Pakuan" berupa Karnaval Ekspos Kesejarahan Sukarata, Purwakarta dan Nasional ini mengambil rute dari Sukarata, Gg. Kamboja, Jln. Jenderal Sudirman / Pasar Jum'at, Jln. A. Yani dan kembali menuju Sukarata tepatnya di Gedung Joglo sebagai pusat kegiatan.
Kegiatan Karnaval ini secara langsung dilepas oleh "Orang Nomer 1" di Purwakarta, yaitu Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa "Om Zein" yang hadir didampingi Dani Regiana, Ketua Tim Relawan Bapa Aing ( RBA ) / Pendiri Saung Peradaban Purwakarta dan disambut oleh para kepala OPD, Camat Kota, Kapolsek Kota, Danramil Kota, Lurah Cipaisan, Karang Taruna dan LPM Cipaisan, para pengurus RW 06 : Wawan Ruswandi, Heni Natalia, Oong Munjin, Gustopan, Uda Jeffry, Aji Pakubumi, Asep Ajew, Ujang Zured, Budi Akew, Asep Ismail Yusup, Agus Suanda, Sakri, Akung, Aep Ebod, Jaja Makhdiat, Rahmat Agus, serta sejumlah tokoh masyarakat Sukarata.
Nuansa "level" kabupaten pada kegiatan ini ter-representasikan dengan adanya dukungan dari sejumlah instansi / OPD kabupaten.
Disporaparbud selain berkontribusi memberikan Piagam Apresiasi yang ditandatangani langsung oleh Kadis terkait, Suhandi, kepada 12 warga Sukarata yang pernah menjuarai berbagai perlombaan dari level kabupaten hingga internasional, Tim Disporaparbud juga turut terlibat dalam penjurian kreativitas peserta karnaval.
Tak ketinggalan, Dinas Damkar dan Penyelamatan berkontribusi menyemarakan kegiatan dengan menghadirkan Korps Musik "Genta Brama Yudha", serta Kadis terkait, Juddy Herdiana, terlibat langsung sebagai Tim Juri Karnaval bersama Camat Kota, H. Aan dan Lurah Cipaisan, Saefuloh Amsor.
Karnaval ini menampilkan iring-iringan sejumlah 1200 peserta dengan dandanan yang unik dan atribut yang bernuansa patriotisme perjuangan Kemerdekaan RI, bercirikan kekhasan kampung Sukarata, seperti produk "ketupat", umkm yang telah berusia satu abad dan terus diproduksi di Sukarata hingga saat ini, ikon "ikan" representasi keberadaan sungai cikao sebagai aset alam di Sukarata yang berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata lokal dan yang paling menarik perhatian adanya Barisan Warga yang membawa sejumlah foster para Tokoh Perintis Sukarata, Tokoh Purwakarta, termasuk di antaranya Dalem Sholawat, Sang Pendiri Purwakarta, dan Pahlawan Nasional, yang mana ini relatif langka dilakukan kampung kampung lainnya di momentum Agustusan.
Karnaval ini turut disemarakan dengan penampilan seni budaya Multi-Kultural di antaranya Barongsai "Vihara Budi Asih", sebagai penguat "Jalinan Silaturahmi", yang mana komplek pemakaman warga keturunan Tionghoa berada di wilayah Sukarata.
Selanjutnya ada Marching Band "Gema Nada Kirana" SMKN 2 Purwakarta, Angklung Bambu Harmoni, Korsik Genta Brama Yudha dan bertambah semarak lagi tampilnya Biduanita Nasional, Ika Bella , pelantun lagu " Goyang Dombret" yang merupakan warga asli kecamatan Wanayasa.
Kendaraan khas "BANDROS" turut menambah gegap gempita dalam barisan karnaval yang merupakan kontribusi dari DPC ORGANDA Kabupaten Purwakarta. Turut hadir pula di acara ini, pengurus HMI generasi pertama ( se-angkatan KDM ), pengurus KAHMI ( Korps Alumni HMI ) serta FORHATI ( Forum HMI Wati ) Kabupaten Purwakarta.
Pasca kegiatan, Tim Redaksi menemui Aa Komara, warga Sukarata yang juga dikenal sebagai pendiri BELA PURWAKARTA, yang notabene sebagai Konseptor Karnaval bertema Kesejarahan ini.
Di kediamannya di RT 14/06 Sukarata, Aa Komara yang didampingi sejumlah kepengurusan RT, RW dan perwakilan warga mengungkapkan Makna di balik tema kegiatan :
" Kita mengambil tema "Antara Sukarata - Lembur Pakuan ini karena adanya keterkaitan historis dengan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi ( KDM ), yang mana dimulai sekitar tahun 1991/1992, semasa berkuliah di STH Purnawarman dan mendirikan HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ), KDM berdomisili di Sukarata.
Selain KDM juga ada Tokoh Muda Nasional, Gugun Gumilar, yang sewaktu masa remajanya pernah menimbu ilmu agama di Ponpes Uswatun Hasanah Sukarata sekitar tahun 2002. Kini Gugun dipercaya sebagai Staf Khusus Menteri Agama RI, dan sebelumnya pernah didaulat sebagai Duta Muda Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB ) sewaktu Gugun menempuh studi S2 di Amerika Serikat ".
Selanjutnya Aa Komara menambahkan :
" Terkait ikhtiar Kita dalam meng-ekspos Kesejarahan Sukarata, Purwakarta dan Nasional, hal ini merupakan upaya Edukasi kepada khalayak luas bahwa di setiap Wilayah atau Entitas pasti ada yang mendirikan/ merintisnya, untuk itu sudah sepatutnya Kita menghormati dan mengenang jasa para Pendiri, Perintis, Pendahulu tersebut agar Kita tidak disebut generasi " Malin Kundang " yang lupa terhadap PURWADAKSI atau Asal Usul ".
Kemudian, sebagus apa pun konsep yang Kita rancang jika tidak ada pihak eksekutornya maka tidak akan terwujud. Untuk itu, Saya haturkan Terima Kasih serta Apresiasi setinggi-tingginya kepada 7 RT di RW 06 Sukarata, yaitu : RT 14, Ayi Wahyu Alabi, RT 18, Dedi Junaedi, RT 19 Dedi Mulyadi, RT 20, Effendi, RT 23, Rojan, RT 25, Halimah, RT 26, Aep Sirojudin, yang telah menggerakan warganya serta Ponpes Uswatun Hasanah, Ponpes Miftahurrohmah, Ponpes Baitul Ulum dan seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi menyukseskan karnaval ini " pungkas Aa Komara.
Ketua RT 18, Dedi Junaedi, mengungkapkan harapannya : " Prestasi yang sudah dicapai Sukarata ini mari pertahankan, warga sudah sangat antusias untuk terus diberdayakan, jaga keguyuban Kita, Ego Sektoral tidak berlaku di Sukarata, apalagi keberadaan Lembur Pakuan sebagai inspirasi tema karnaval ini menjadi acuan untuk menjaga nama baik Sukarata agar senantiasa Rukun, Aman, Kebersihan lingkungannya terawat dengan baik, keramah-tamahan serta kreativitas warganya turut meningkat hingga menjadi daya tarik wisatawan untuk hadir ".
Sementara, H. Enggih Gobed, pengurus RW 06 turut merinci historikal KDM di Sukarata :
" Ada 2 tempat sewaktu KDM menjabat Ketua HMI ke-1 beserta rekan rekannya ketika beraktivitas di Sukarata, yang pertama di kontrakan milik ibu Hj. Djuju Djuariah dan yang paling sering adalah di rumahnya bapak H. Suhana/ Hj. Komariah, yang merupakan orang tuanya ibu Lilis Sumiati ( kakak dari Aa Komara ), yang saat itu menjabat Bendahara HMI Purwakarta yang pertama. Keluarga ini kerap mendukung aktivitas dan mobilisasi pergerakan HMI di masa awal eksistensinya ".
Keterangan H. Enggih ini diperkuat testimoni dari Maman Suherman, kerabat sekaligus sopir pribadi keluarga H. Suhana/ Hj. Komariah : " HMI waktu itu sering mengadakan Aksi Demonstrasi ke luar kota, Saya yang sering mengantarnya dengan mobil milik keluarga H. Suhana/ Hj. Komariah. Kang Dedi Mulyadi selalu duduk di depan di sebelah Saya " tutur Maman.
Di Akhir, tokoh pemuda RT 19, Saepul Kohar, turut mengungkapkan harapannya : " Kekayaan Sejarah Sukarata yang memiliki keterkaitan dengan sejumlah Tokoh Besar semoga memotivasi anak anak Sukarata untuk menjadi Figur Figur yang membanggakan di Masa Depan. Kita sudah menyaksikan indikasinya dengan terus bertambahnya daftar warga Sukarata yang berprestasi di berbagai bidang serta antusiasme warga dari mulai yang berusia dini, mereka sangat bersemangat dalam mengikuti Karnaval Kesejarahan ini " pungkas Saepul.
Komentar0