SIDIKJARI- Proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang dibiayai dari anggaran tahun 2024 di Kecamatan Tegalwaru menuai sorotan tajam.
Pasalnya, pembangunan yang baru beberapa bulan selesai itu kini diduga dikerjakan secara asal-asalan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas jalan yang berada tak jauh dari Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tegalwaru tersebut sudah mulai menunjukkan kerusakan di sejumlah titik.
Permukaan jalan tampak tidak rata, sebagian pinggiran jalan mulai terkikis, dan ada bagian yang bahkan sudah mulai berlubang meskipun belum lama digunakan.
Tidak hanya di satu titik, hasil investigasi lapangan menunjukkan kondisi serupa juga ditemukan di beberapa lokasi lain yang tersebar dibeberapa kecamatan.
Menanggapi hal ini, Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Purwakarta, Sutisna Sonjaya, angkat bicara. Ia mempertanyakan perencanaan pembangunan jalan yang dinilainya tidak matang sejak awal.
“Kalau baru beberapa bulan sudah rusak, ini jelas ada yang salah. Kami menduga ada persoalan dalam perencanaan teknis maupun pengawasan pelaksanaan proyek di lapangan. Proyek seperti ini seharusnya membawa manfaat jangka panjang bagi para petani, bukan malah menambah beban,” tegas Sutisna,Sabtu,(2/8/2025).
Pospera juga berencana melayangkan laporan resmi jika tidak ada tindak lanjut dari pihak pemerintah daerah.
“Uang negara itu harus dipertanggungjawabkan. Jika ada indikasi penyimpangan, harus diusut tuntas,” tambahnya.
Komentar0