Adapun nominal uang tunai yang dipotong, yakni dari bantuan yang semula bernilai Rp 600 ribu lalu dipotong oleh oknum perangkat desa sebesar Rp 150 ribu.
Ketua Ormas Manggala Garuda Putih Purwakarta,Ramdan Juniar,meminta pihak kepolisian dan kejaksaan untuk tidak mentolerir pelaku pemotongan dana bantuan bagi masyarakat terdampak COVID-19.
"Jika terjadi pemotongan BST tersebut, sangat tidak manusiawi sebab di saat masyarakat dalam ekonomi ini mengalami kesulitan masih ada oknum-oknum memanfaatkan momen seperti ini,"ujarnya, Senin,(15/6/2020).
Aparat hukum juga diminta menjalankan mekanisme hukum yang jelas untuk memberikan efek jera kepada pelaku yang mengkorupsi dana bansos selama pandemi ini.
"saya minta kepada aparat penegak hukum untuk usut tuntas dan tindak tidak mentolerir hal ini,"ucapnya.
Komentar0