GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Suhanda Penderita Tumor Ganas Butuh Uluran Tangan

MAJALENGKA, SIDIKJARI.CO.ID,-
Suhanda atau yang akrab di sapa Unda oleh para tetangganya itu kini tengah membutuhkan uluran tangan dari para Dermawan.

Warga Blok Manis Rt/Rw 006/002 Desa Beber Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka itu kini tinggal di rumah orangtuanya yang beralamat di Dusun Kertalaya Rt/Rw 004/003 Desa Kertasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.

Suhanda di diagnosa penyakit Adenocarcinoma, foorly differentiaded a/r anorectal atau yang sering di sebut juga Tumor ganas di bagian anus. Ia sempat menjalani operasi pemindahan usus ke bagian pinggang untuk pembuangan kotoran di RSUD Gunung Jati Cirebon.

Awalnya Suhanda menolak melakukan pemindahan saluran pembuangan kotoran melalui pinggangnya. Namun dokter mengatakan harus segera dilakukan tindakan operasi pemindahan saluran pembuangan melalui pinggangnya agar memudahkan proses pengobatan Tumor ganas yang berada di anusnya.

Suhanda dan pihak keluarga pun mengikuti apa yang dikatakan dokter tersebut dengan syarat suatu saat bisa di sambung kembali ke bagian anus. Dan operasi pun segera dilakukan olrh tim dokter di RSUD Gunung Jati Cirebon.

Suhanda sempat kontrol ulang benerapa kali ke RSUD Gunung Jati Cirebon, namun tiba tiba pihak dokter menyarankan untuk menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Dokter yang menangani Suhanda di RSUP Dr. HASAN SADIKIN Bandung melakukan prosedur kemoterapi selama 18 kali terapi dalam waktu dua minggu sekali.

Ia pergi ke Bandung bersama Istri dan keluarganya menggunankan angkutan umum untuk menghemat biaya, bahkan Ia sempat bercerita pernah kehabisan uang saat berada di RSUP Dr. HASAN SADIKIN Bandung.

"Abdi ka bandung bade kemoterapi pake angkutan umum wae beh hemat biaya. Malahan pernah seepeun artos pas di rumah sakit, si ema mah ceurik wae da mikir kumaha ke uih na da artos han tinggal 50.000 (saya ke Bandung untuk menjalani kemoterapi menggunakan angkutan umum untuk menghemat biaya. Pernah pada saat itu kehabisan uang saat di rumah sakit, ibu saya nangis terus karena berpikir bagaimana bisa pulang sedangkan uang hanya tersisa 50.000)." Ungkap Suhanda

Tati Casti yang merupakan istri dari Suhanda mengatakan Ia sangat bingung dengan prosodur rumah sakit karena seakan saling lempar untuk proses pengobatan suaminya itu.

"Bingung pisan ka aturan rumah sakit teh, mani saling lempar ceuk ti Cirebon jung ka Bandung bae. Ceuk nu ti Bandung da nu ngoprasi na nu di Cirebon nya kudu tanggung jawab. Motong na panjang teuing meren mantak te bisa di sambungnrin deui ge. (Bingung sama aturan rumah sakit, seakan saling lempar kata yang dari Cirebon ke Bandung saja tapi kata yang dari Bandung yang operasi kan yang di Cirebon jadi harus tanggung jawab. Mungkin motong nya terlalu panjang maknnya ga bisa di sambung lagi)." Pungkas Tati.

Sementara itu Kepala Desa Kertasari saat ditemui di Balai Desa mengatakan bahwa dirinya beserta perangkat Desa yang lain selalu memberi sumbangan alakadarnya jika akan menjalani pengobatan ke Bandung.

"Saya mah apal na oge tos di sambungkeun deui, kan tadi na BAB na ti cangkeng wae. Saya jeung Ulis oge sok nyumbang mun rek mangkat ka Bandung. Ayeuna mah hayu uruskeun wae kumaha benerna da eta rakyat saya. (Saya tahunya sudah disambungkan lagi, karena sebelumnya BAB nya melalui pinggang. Saya sama Ulis juga suka memberi sumbangan jika mau berangkat ke Bandung. Sekarang kita urus saja sebagaiman mestinya karena itu juga rakyat saya)." Pungkas H. Cahyono Kepala Desa Kertasari

Pasangan Suhanda dan Tati sangat membutuhkan uluran tangan dari para Dermawan pasalnya untuk biaya pengobagan dan makan pun sangat sulit mereka dapatkan.

Komentar0

Type above and press Enter to search.