GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Nasihat Kehidupan: Hidup sebagai Pelayan yang Berguna, Bukan sebagai Tuan yang Berguna

foto: mediaguru.id

SIDIKJARI- Kata-kata bijak yang dikemukakan oleh Mahatma Gandhi yang menyatakan bahwa "Hidup bukanlah seberapa panjang kita hidup, tetapi seberapa banyak kita memberikan hidup kita untuk orang lain" dapat diartikan sebagai pengingat bahwa hidup ini bukanlah semata-mata tentang diri kita sendiri. 

Sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu orang lain dan memberikan manfaat bagi sesama.

Namun, seringkali kebanyakan orang lebih tertarik untuk menjadi "tuan" daripada "pelayan". Mereka mementingkan kekuasaan, kekayaan, dan prestise yang dianggap sebagai tanda keberhasilan dalam hidup. 

Hal ini menyebabkan mereka lupa akan peran mereka sebagai pelayan bagi masyarakat dan kepentingan bersama.

Berdasarkan sudut pandang tersebut, menjadi pelayan yang berguna adalah sikap yang lebih mulia daripada menjadi tuan yang berguna. 

Seorang pelayan selalu siap untuk membantu dan melayani orang lain dengan tulus dan ikhlas. 

Sikap ini tercermin dalam berbagai profesi, seperti dokter yang selalu siap memberikan perawatan kepada pasien, guru yang dengan sabar mengajarkan ilmu kepada muridnya, dan juga pekerja sosial yang membantu masyarakat yang membutuhkan.

Namun, menjadi pelayan yang berguna bukan hanya terbatas pada profesi tertentu. Setiap orang dapat menjadi pelayan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, dengan membantu tetangga yang membutuhkan, menyumbangkan waktu dan tenaga untuk kegiatan sosial, atau bahkan dengan memberikan senyuman dan kata-kata penghiburan kepada orang yang sedang mengalami kesulitan.

Selain itu, menjadi pelayan yang berguna juga tidak melulu tentang memberikan bantuan fisik, tetapi juga melalui sikap dan perilaku yang positif. 

Sikap rendah hati, empati, dan kesediaan untuk mendengarkan dan memahami orang lain adalah bagian dari menjadi pelayan yang berguna. 

Sikap ini juga dapat membangun hubungan yang harmonis dan saling menguatkan antar sesama.

Dengan menjadi pelayan yang berguna, kita juga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. 

Dengan saling membantu dan melayani, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan harmonis. Hal ini juga sesuai dengan ajaran agama yang mengutamakan kasih dan pelayanan kepada sesama.

Dalam era yang serba kompetitif seperti saat ini, seringkali kita dihadapkan pada tekanan untuk menjadi "tuan" yang sukses dan berkuasa. 

Namun, jika kita dapat memahami dan menerapkan nilai menjadi pelayan yang berguna, kita dapat menciptakan dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain.

Maka dari itu, mari kita hidup sebagai pelayan yang berguna, bukan sebagai tuan yang berguna. Sebuah sikap yang sederhana namun lebih bermanfaat bagi kehidupan yang lebih baik dan bermakna. 

Sebagai sebuah pelayanan, bukanlah seberapa besar yang kita berikan, tetapi seberapa besar yang kita berikan kepada orang lain.***

Komentar0

Type above and press Enter to search.