SIDIKJARI,- Karang Taruna Majalengka menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah dengan mendukung langkah BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Majalengka yang mendesak pembentukan Forum CSR (Corporate Social Responsibility).
Dengan dukungan ini, Karang Taruna Majalengka berharap dapat memperkuat sinergi antara elemen masyarakat, akademisi, dan pemerintah dalam mendorong praktik pembangunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Forum CSR diharapkan dapat menjadi wadah efektif untuk mengawasi dan meningkatkan kesadaran perusahaan tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Melalui kerja sama ini, Karang Taruna Majalengka dan BEM se-Majalengka bertekad untuk menciptakan Majalengka yang lebih baik, dengan mengutamakan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua karang taruna Kabupaten Majalengka Adi Rodiansyah ,S.Pd melalui Pengurus Garda Sakti Sekata Provinsi dan Kepala Biro Pelayanan Kesejahteraan Sosial Muhammad Adrian mengatakan, Kami sepakat dengan Aliansi BEM Se-Majalengka untuk mendesak Bupati membentuk kembali Forum CSR di Kabupaten Majalengka.
"Kami sepakat dengan teman-teman mahasiswa yang meminta Bupati membentuk kembali Forum CSR guna terserapnya penyaluran CSR di Majalengka dengan akuntabel, transparan dan tepat sasaran," ucapnya.
Selain itu, lanjut Adriani, guna mendukung langkah mahasiswa, kami karangtaruna kabupaten Majalengka membuat rekomendasi terkait pembentukan Forum CSR Majalengka :
1. Karang Taruna Kabupaten Majalengka dan Garda Sakti Sekata Majalengka mengapresiasi langkah Aliansi Bem se- Majalengka atas desakan kepada Bupati untuk membentuk kembali pengurus Forum CSR dan pengalokasian dana CSR tersebut.
2. Kami yakin pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati saat ini akan cepat respon/tanggap terhadap masukan dari para mahasiswa.
3. Namun kami meminta jika pembentukan kembali Forum CSR bukan ajang balas jasa dan penempatan org² dekat. Yang kami inginkan forum CSR itu diisi sesuai dengan perda No 6 tahun 2022 tentang CSR ( koreksi jika salah) supaya lebih baik dari pada kepengurusan sebelumnya.
4. Kaitannya dengan kami yang notabene salah satu organisasi sosial yg resmi maka harapan besar adalah tentang tata kelola anggaran yg harus transparan, pengalokasian untuk kepentingan publik yg terdampak dan sekitarnya seperti insfratruktur dan pelayanan kesehatan,pendidikan , kegiatan sosial, pembangunan dan perbaikan sarana publik wilayah terdampak.
5. Kami melihat dan mendengar bukan hanya cerita sekolah yg memprihatinkan di Wanasalam dan lingkungan yg kotor di Kasokandel ,kami menemukan banyak yang harus diperbaiki sekolah dan kampus yg menempel dekat pabrik yg jelas adanya polusi yg diterima oleh warga sekolah dan kampus. Masih banyaknya angka putus sekolah di wilayah yang ada pabriknya. Tidak adanya bantuan pelatihan dan modal umkm bagi warga sekitar pabrik.
6. Harapan kami alokasi CSR harus bisa mengintervensi angka kemiskinan yang tinggi dan angka rata - rata lama sekolah yang masih rendah di Majalengka. (Sal).
Komentar2
Proyek....
BalasHapusAparat desa wanasalam nya pada kemana sampai sampai desa wanadalam di sebut desa terkotor / kumuh di à lokasikan kemana dana desa nya pak kuwu apan
BalasHapus