SIDIKJARI- Uang tabungan senilai 80 juta rupiah milik murid RA Yayasan AS Sunah Desa Sukasari Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka tidak di bagikan, ada dugaan uang tersebut digelapkan oleh kepala sekolah dan bendahara.
Hasil penelusuran awak media dilapangan kepada orang tua siswa RA yasayasan AS SUNAH bahwa uang tabungan tidak kunjung di bagikan, sampai saat perpisahan pihak sekolah minta bantuan kepada para orang tua siswa untuk biaya perpisan namun orang tua siswa menolak karena uank tabungan juga belum di bagikan.
Jadi pihak sekolah memutuskan untuk perpisahan siswa cukup di dalam kelas saja di karenakan tidak ada anggaran.
Dan menurut informasi yang masuk ke awak media, bahwa uang tabungan senilai 80 juta rupiah habis, diduga di pake maen judi online.
Menurut orang tua siswa yang namanya minta di sembunyikan mengatakan," kami pernah menanyakan masalah uank tabungan, namun kepala sekolah selalu menjanjikan, sampai sekarang kepala sekolah selalu bikin janji.
"Belum ada satu pun orang tua siswa yang di beri uank tabungan, makannya waktu perpisahan juga pihak sekolah minta patungan buat perpisahan siswa, para orang tua siswa menolaknya, karena uang tabungan belum dibagikan, akhirnya pihak sekolah mengadakan perpisahan di dalam kelas sewajarnya saja karena ga ada biaya untuk mengadakan acara perpisahan ungkapnya. 29/06/2024
Sampai saat ini pihak sekolah RA Yayasan AS SHUNAH belum bisa di temui oleh awak media, di telepon pun tidak pernah ngangkat telepon dari awak media, via chat juga hanya ngirim no atas nama Heri Dan Asep, tidak ada kata-kata untuk membatah atau memberikan keterangan kepada awak media. (Rojan)
Komentar4
Kok nyalahin kepala sekolah nya sih ? Jelas2 kepala sekolah nya ga salah! Klau mau bkin berita yang fakta2 aja ya!
BalasHapusWartawan nya siapa ini? Pencemaran nama baik ini masuknya!
BalasHapusGw kenal dket kepala sekolah nya wlau gw bukan saudara nya. Tapi gw tau itu bukan kesalahan kepala sekolah nya !
BalasHapusGa peduli siapa yang salah. Balikin tu duit bocah bocah. Tolong Dipikir pak, tu anak mau masuk SD. Butuh beli seragam, sepatu, buku, tas. Nabung bertahun-tahun pas mau dipake hasilnya nihil terus. Semoga karma buruk segera menyertai anda sekeluarga jika tidak kunjung bertanggung jawab!
BalasHapus