SIDIKJARI — Puluhan warga Kampung Sukahaji RW 08, Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, secara sukarela dan penuh semangat bergotong royong memperbaiki jalan rusak dan berlubang di wilayah mereka pada Jumat pagi (9/5).
Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah risiko kecelakaan yang bisa menimpa pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki yang melintasi jalan tersebut.
Kondisi jalan yang rusak dan berlubang sudah cukup lama dikeluhkan warga. Jalan kampung ini bukan hanya digunakan oleh penduduk setempat, namun juga menjadi salah satu jalur alternatif penting yang menghubungkan pusat kota Purwakarta dengan wilayah Wanayasa.
Tingginya intensitas kendaraan yang melintasi jalan ini memperbesar risiko kecelakaan jika tidak segera diperbaiki.
Dari pantauan di lokasi, warga secara bergiliran membawa alat seadanya seperti sekop, cangkul, dan gerobak dorong. Mereka menggunakan sisa-sisa material bangunan seperti batu koral, pasir, dan semen bekas untuk menutup lubang-lubang di sepanjang jalan.
Meski dengan peralatan terbatas, semangat gotong royong terlihat jelas dari kekompakan dan antusiasme mereka dalam bekerja.
Lurah Nagri Kidul, Umri, S.H., M.A.P., yang turut hadir di lokasi kegiatan menyampaikan bahwa gotong royong seperti ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari Jumat dan Selasa.
Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas memperbaiki jalan, tetapi juga melibatkan berbagai bentuk kerja bakti lainnya seperti membersihkan lingkungan, memperbaiki saluran air, dan menjaga ketertiban lingkungan sekitar.
"Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari program unggulan Bupati Purwakarta, Bapak Saepul Bahri Binjen, yaitu kerja bakti 'ngosrek' yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk aktif dalam menjaga dan merawat lingkungan masing-masing," ungkap Umri kepada awak media.
Ditempat terpisah, tanggapan kritis disampaikan oleh Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Purwakarta, Sutisna Sonjaya, menyayangkan masih adanya jalan rusak dan berlubang di wilayah perkotaan yang semestinya menjadi prioritas pembangunan.
"Saya merasa aneh saja, kenapa masih ada jalan rusak seperti ini di pusat kota. Padahal saat kampanye Pilkada lalu, salah satu visi misi Bupati adalah 'Jalan Mulus, Imah Alus'. Kenyataannya, masih banyak infrastruktur jalan yang belum disentuh perbaikan," tegas Tisna, sapaan akrabnya.
Ia juga mengingatkan pemerintah daerah agar lebih tanggap terhadap laporan dan aspirasi masyarakat, serta tidak hanya fokus pada kegiatan seremonial semata.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan merupakan hak warga dan seharusnya menjadi prioritas utama.
"Kegiatan gotong royong ini pun menjadi potret nyata dari kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, sekaligus sebagai bentuk kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah,"ucapnya.
Komentar0