Acara tahunan ini merupakan wujud rasa syukur warga atas melimpahnya hasil bumi sekaligus bentuk komitmen untuk menjaga dan melestarikan sumber daya alam.
Ruwatan Bumi telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Desa Parakan Garokgek yang diwariskan secara turun-temurun.
Kegiatan ini bukan hanya sebagai perayaan panen, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya lokal yang kini telah mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Desa Parakan Garokgek kini resmi ditetapkan sebagai salah satu Desa Budaya di Jawa Barat.
Bupati Saepul Bahri Binzein menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat desa yang terus menjaga tradisi dan alam secara beriringan. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Purwakarta.
“Kita patut bersyukur atas berkah hasil bumi yang telah diberikan. Namun lebih dari itu, kita juga harus menjaga kelestarian alam agar generasi mendatang bisa merasakan manfaat yang sama,” ujar Bupati.
Kegiatan Ruwatan Bumi ini diisi dengan berbagai rangkaian acara adat, doa bersama, pagelaran seni tradisional, dan jamuan hasil bumi lokal.
Masyarakat dari berbagai kalangan ikut serta dalam perayaan yang berlangsung dengan penuh kekhidmatan dan kebersamaan.
Pengakuan sebagai Desa Budaya menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Parakan Garokgek.
Hal ini diharapkan menjadi dorongan untuk terus melestarikan tradisi dan menjaga ekosistem lingkungan sekitar.
Ruwatan Bumi di Parakan Garokgek kini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga menjadi simbol harmonisasi antara manusia dan alam yang patut dijaga dan diwariskan.
Komentar0