GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Hasil Pleno PAC, Kader Banteng Purwakarta Kota Dikangkangi?

SIDIKJARI- Hasil penjaringan dan rapat pleno Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kecamatan Purwakarta Kota menuai sorotan tajam. 

Alih-alih mengusung kader dari wilayah kecamatan setempat untuk dicalonkan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Purwakarta, pleno tersebut justru mengusulkan nama-nama yang dianggap berasal dari Kecamatan Cibatu dan Bojong.
 
Ketua DPC Pospera Purwakarta, Sutisna Sonjaya, mengungkapkan keheranannya kepada awak media pada Rabu, 27 Agustus 2025. 

"Apakah di Kecamatan Kota tidak ada kader yang mumpuni untuk diusung oleh PAC Kota? Ini aneh," ujarnya. 

Ia mempertanyakan mengapa kader-kader potensial dari Purwakarta Kota seolah terabaikan dalam proses penjaringan ini.
 
Kang Lodra, sapaan akrab Sutisna, juga menyoroti adanya sejumlah pengurus PAC yang tidak diundang dalam pleno tersebut. 

"Ada apa ini? Apakah memang para elit sudah mengkondisikan hasil rapat pleno PAC?" tanyanya dengan nada curiga. Menurutnya, hal ini menimbulkan kecurigaan adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu yang ingin memengaruhi hasil pleno.
 
Lebih lanjut, Kang Lodra mengungkapkan bahwa bocoran hasil penjaringan dan rapat pleno PAC Kota justru mengusung dua nama yang berasal dari kecamatan lain. 

"Ada nama Suyatmi yang merupakan Ketua PAC Bojong dan Haji Ahmad yang merupakan Ketua PAC Cibatu," jelasnya. 

Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada agenda tersembunyi dibalik proses penjaringan ini.
 
Idealnya, menurut Kang Lodra, PAC seharusnya mengusulkan kader dari kecamatan setempat yang memiliki integritas dan kemampuan untuk membawa partai ke arah yang lebih baik. 

Ia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk memajukan partai, bukan hanya sekadar mencari kekuasaan.
 
"Kalau pengurus PAC mengusulkan orang berdasarkan mahar dari orang yang ingin jadi ketua DPC, maka itu adalah awal kehancuran berikutnya," tegas Sutisna Sonjaya. 

Pernyataan ini menyiratkan kekhawatiran akan adanya praktik transaksional dalam proses pemilihan Ketua DPC, yang dapat merusak citra partai dan menghambat kemajuan PDIP di Purwakarta.

Komentar0

Type above and press Enter to search.