PURWAKAETA,sidikjari.net,-Siang tadi, Selasa (26/5/2020) merupakan hari pertama mereka memulai rutinitasnya untuk melayani masyarakat. Di hari pertama masuk kerja pascalebaran, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, menyempatkan diri untuk halal bi halal dengan para Kepala OPD dan Camat.
Halal bihalal kali ini dilakukan secara terbatas. Mengingat, ancaman wabah Covid-19, hingga kini masih menghantui sejumlah wilayah.
Kegiatan tersebut, digelar di Bale Yudistira, Komplek perkantoran Pemkab Purwakarta. Terlihat memang tak banyak yang hadir, karena sifatnya terbatas. Dalam halal bihalal ini, terpantau hanya dihadiri oleh para pimpinan OPD/instasi dan camat yang diakumulasikan jumlahnya tak lebih dari 50 orang.
Dalam kesempatan itu, Ambu Anne (sapaan Bupati) juga sekaligus melakukan evaluasi kinerja. Satu persatu, para kepala OPD yang hadir ditanyai untuk menjelaskan sejauh mana program-program di lingkungan kerja mereka masing-masing telah berjalan.
Dalam rundingan itu, muncul gagasan baru dari para pegawai. Dalam hal ini, para pegawai berkomitmen untuk bersama-sama bergandengan tangan membantu menyelesaikan dampak dari adanya wabah Covid-19 ini. Terutama, dampak sosial yang dirasakan masyarakat
“Alhamdulillah, sejauh ini kami dari pemerintahan terus berjibaku untuk melakukan serangkaian upaya penanggulangan dampak dari penyebaran Covid-19 di wilayah kami,” ujar Anne usai kegiatan halal bihalal tersebut.
Anne mengklaim, upaya pencegahan ini pun dilakukan secara ‘guyub’ oleh seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali pegawai pemerintahan, baik yang ada di lingkungan Setda, Dinas/OPD hingga pemerintahan tingkat desa.
Anne menjelaskan, khusus di lingkungan pemerintahan pihaknya telah menguatkan komitmen dengan seluruh parangkat yang ada, bahkan hingga tingkat desa/kelurahan. Belum lama ini, pihaknya pun telah membuat surat tugas untuk seluruh Dinas untuk gerakan dan turut berperan aktif menanggulangi wabah ini.
“Salah satu instruksinya, yakni wajib melakukan bakti sosial untuk masyarakat,” jelas dia.
Dalam hal ini, sambung dua, para ASN ini harus tanggung renteng mensupport untuk membantu masyarakat yang terdampak, namun belum mendapatkan bantuan dari mana pun. Caranya, para ASN yang mendapat tunjangan kerja dinamis (TKD), harus menyumbang kecilnya Rp 100 ribu. Nanti, sumbangan itu dikoordiniri oleh masing-masing Dinasnya.
“Tadi sudah disepakati bersama. Jadi, uang yang terkumpul dari bantuan ASN ini akan dibelanjakan sembako. Target kami, bisa menyiapkan 6.000 paket sembako untuk masyarakat yang terdampak Covid, tapi belum mendapat bantuan,” tambah dia.
Bantuan hasil rereongan Baksos ASN ini, sambung Anne, difokuskan untuk dibagikan pada tiga kategori penerima. Masing-masing, jompo, penyandang disabilitas dan anak yatim yang belum tersentuh Bansos dari manapun.
“Baksos ASN ini kita lakukan hingga akhir tahun. Semoga bantuan ini, bisa turut membantu mereka yang terdampak Covid-19,” pungkasnya.
Komentar0