GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Korem 063 Sunan Gunung Jati Gelar Program Serbuan Vaksin di Ponpes Al - Muhajirin Purwakarta

PURWAKARTA,SIDIKJARI.CO.ID,-
Korem 063/Sunan Gunung Jati melalui Kodim 0619/Purwakarta melaksanakan serbuan vaksin dengan menyalurkan 1.200 vaksin untuk para santri di Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Kamis (22/7).

Berlokasi di Al-Muhajirin Kampus II, Ciseureuh, Purwakarta, tercatat sebanyak 1.200 santri yang mendaftar untuk mendapatkan vaksin tersebut. Namun, berdasarkan hasil skrining tak semua santri boleh divaksin.

Dandim 0619/Purwakarta Letkol Arm Krisrantau Hermawan menyebutkan, serbuan vaksin ini menyasar pelajar usia 12-17 tahun dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka.

"Serbuan vaksin ini merupakan program Danrem 063/Sunan Gunung Jati dengan pemerintah daerah yang ada di wilayahnya, termasuk Purwakarta. Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di Indramayu dan Cirebon. Adapun selanjutnya di Majalengka dan Subang," ucap Dandim kepada wartawan.

Disinggung terkait pemberian dosis kedua program serbuan vaksin, Dandim memastikan akan dilaksanakan 28 hari sejak pemberian dosis pertama. Yakni mulai 26 Juli dan seterusnya secara berturut-turut. "Pelaksanaannya di rumkitban (RS Gunung Putri Purwakarta)," ujarnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengapresiasi Korem 063/SGJ yang memiliki perhatian terhadap Kabupaten Purwakarta, khususnya para pelajar.

"Droping (vaksin) dari provinsi sangat kurang, bahkan Juli ini zero (nol). Karenanya kami berkolaborasi dengan Korem 063/SGJ untuk pelaksanaan vaksinasi khusus pelajar ini," ucap Ambu Anne, panggilan akrab bupati.

Pihaknya pun akan terus berkomunikasi dengan provinsi terkait droping vaksin. "Kalau antrean sudah panjang. Banyak yang meminta untuk divaksin. Namun jumlah vaksinnya terbatas. Ketika ada droping pasti langsung kami salurkan," ujar Ambu Anne.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, menyebutkan, tanggapan masyarakat terkait vaksin masih beragam. Termasuk tanggapan orang tua santri karena memiliki persepsi yang berbeda.

"Namun saya secara pribadi maupun sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina MUI menganjurkan kepada masyarakat, termasuk kepada orang tua murid dan anak-anaknya, untuk divaksin," ujar Kiai Kharismatik ini.

Pasalnya, sambung Kiai Abun, vaksinasi itu lebih aman daripada serangan penyakit, dan itu bisa dirasakan. "Kami ingin vaksin ini bisa mempercepat proses belajar tatap muka. Kalau yang lain belum divaksin, kan tidak ada jaminan bisa belajar tatap muka," ucap Rois Syuriah NU Purwakarta ini.

Kalau sudah divaksin, lanjutnya, anak-anak merasa lebih nyaman. Kemudian saat orang tua datang menengok anaknya juga tidak riskan. Pun halnya dengan masyarakat tidak riskan dan tidak terlalu berat menghadapinya.

"Namun demikian, kami juga berdoa kepada Allah SWT, mudah-mudahan bagi yang belum sadar, apalagi ada curiga terhadap vaksinasi, segera dibukakan hatinya oleh Allah SWT," kata Kiai Abun.

Komentar0

Type above and press Enter to search.