GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Kang Ipin, 25 Tahun sebagai Teknokrat Sipil Engineering

SIDIKJARI- Jauh sebelum dikenal sebagai Da’i dan Aktifis sosial kemasyarakatan, Kang Ipin sejatinya adalah seorang Teknokrat yang bergelar Insinyur Profesional Utama (IPU), salah satu gelar tertinggi dalam status sebagai Insinyur. 

Sejak tahun 2004 beliau sudah tergabung dalam Assosiasi Ahli managemen proyek. Puluhan proyek konstruksi telah diselesaikan baik dari pemerintah maupun swasta, bahkan perusahaan beliau telah layak mengerjakan bangunan gedung senilai 50 Milyar sekali tender.  

Bergelut 25 tahun di dunia kontruksi membuat beliau faham tentang hulu hilir proyek konstruksi, mulai dari proses pengadaan, lelang, pembangunan hingga proses pelaporan. Bertemu dengan berbagai macam karakter orang, mulai dari yang lurus seperti kolom hingga yang bengkok mirip besi beton. 

Yang halus seperti cat tembok sampai yang kasar mirip campuran agrerat beton K-300. Jadi ketika melihat proyek yang asal asalan, insting beliau langsung mengatakan ada yang tidak beres dengan proyek ini. 

Ada “sesuatu” dibalik proyek proyek ini. Apalagi analisa terkait keberadaan proyek tersebut dalam suatu porsi anggaran daerah, pemainnya hingga multi efeknya terhadap kemajuan suatu daerah. 

Bagaimana dengan Proyek Di Purwakarta?, tentu sudah dianalisa selama bertahun tahun.  

Selain teknokrat beliau juga seorang Pengusaha yang pernah mengelola hingga 8 perusahaan dan tergabung dalam 3 Asosiasi organisasi konstruksi nasional. Ratusan karyawan telah merasakan bagaimana kepemimpinan beliau. Naik turun dalam mengelola perusahaan telah dirasakan selama 20 tahun lamanya. 

Uniknya beliau juga seorang Dosen pengajar managemen konstruksi yang harus menanamkan nilai idealisme kepada mahasiswa yang notabene adalah generasi penerus bangsa. 

Selain itu beberapa Yayasan sosial dan kemanusiaan berdiri dari Binaan beliau. CSR, Bantuan Sosial, Beasiswa, Pemberangkatan Ibadah Umroh banyak terbantu dari Yayasan yang beliau bina.   

Jadi Zainal Arifin (Kang Ipin) adalah seorang Teknokrat, Pengusaha, Akademisi, da’i dan cendekiawan muslim. 

Beliau sadari ujung dari seluruh profesi adalah Dakwah, menyeru orang lain menjadi baik seperti di Surat An Nahl Ayat 125. 

Dan 5 Tahun belakangan ini pengalaman tersebut akan dikombinasikan dalam dunia politik. 

Beliau melihat kepemimpinan bisa memberikan multiplayer efek yang dahsyat bagi banyak orang terlebih kampung halamannya di Purwakarta.  

Hari ini mungkin beliau hanya bisa memberi makan ratusan orang dalam usahanya, kelak di Kepemimpinan Daerah beliau bisa memberikan makan ratusan ribu orang. 

Membangun Pesantren dan sekolah hanya satu akan tetapi ketika menjadi pemimpin daerah, bisa membangun dan membantu ratusan bahkan ribuan sekolah dan pesantren. 

Niat baik, semoga membuahkan hasil yang baik. 

Komentar0

Type above and press Enter to search.