SIDIKJARI, - Bupati Majalengka mulai menuai reaksi keras dari kalangan aktivis Majalengka Gegara Memilih beli Keranda ketimbang memperbaiki jalan yang rusak yang sering mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan karena tak kunjung dilakukan perbaikan, protes keras salah satu aktivis muda yang menamakan diri Betmen, mendesak agar Bupati segera memperbaiki jalan yang rusak.
"Saya minta bupati segera untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak sebelum terjadi adanya korban. Masa beli Keranda ratusan juta bisa benerin jalan gak bisa," ucapnya seraya kesal.
Lanjut dikatakan Betmen, Kondisi ini merupakan pandangan sehari-hari jalan ini yang berimbas pada aktivitas masyarakat terganggu, sering terjadi kecelakaan dan pekerja pabrik telat masuk karena jalan yang tidak terurus ini.
"Aktivitas masyarakat mencari nafkah juga terganggu. Jauh dari rasa nyaman, karena menjadi bayang-bayang kecelakaan lalu lintas. “ tegas dia.
Kami, tegas dia, sangat terpaksa mengumbar aib yang mengerikan tersebut di hadapan publik. Meski sangat menyedihkan, kondisi seperti ini membuat bupati Majalengka harus menyibukkan diri dengan acara berkelas nasionalnya.
“Cerita klasik tentang jalan yang tak kunjung dapat diselesaikan masih menjadi persoalan. Soalnya Bupatinya lebih mendahulukan belanja keranda ketimbang memperbaiki jalan,” kata dia.
Kami bukan melarang bapak Bupati untuk belanja keranda karena itu baik buat sosial dan memang banyak yang membutuhkan, namun seharusnya bupati itu harus menimbang dulu urgensinya karena masih ada tanggung jawab bupati untuk memperbaiki inspastruktur yang rusak.
"Boleh belanja keranda dengan uang ratusan juta, tapi urgensinya harus diliat juga, jangan hanya untuk memenuhi janji politik ke konstituen melupakan tugas pokoknya." Ungkapnya.
Diakhir, coba pemerintah agar lebih sigap untuk menengok ke jalur majalengka - tarikolot Leuwiliang gandasari yang dinilai rusak parah dan di penuhi lubang yang cukup besar dan dalam serta jalur antara Jatiwangi menuju Ligung, tegasnya. (Tim).
Komentar0