GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Gerbang Digembok, Anggaran Pemeliharaan Taman di Purwakarta Mengalir Deras: Untuk Siapa? Untuk Apa?

SIDIKJARI- Di Purwakarta, kita punya taman-taman yang katanya untuk rakyat, sebut saja taman baca dan taman tangga cinta. Tapi, jangan harap bisa seenaknya masuk dan menikmati. 

Pintu-pintunya lebih sering digembok daripada terbuka, seperti hati mantan yang sudah menemukan pengganti. 

Sementara itu, anggaran pemeliharaan dua taman tersebut terus mengalir deras, seolah-olah taman ini adalah proyek abadi yang tak pernah selesai.
 
Mungkin, taman ini memang sengaja dibuat untuk nyamuk dan rumput liar, bukan untuk manusia.
 
Lucunya, meski sulit diakses, anggaran pemeliharaan taman ini terus mengalir deras. 

Rumput dipangkas rapi, bunga ditanam warna-warni, tapi siapa yang menikmati? 

Mungkin, para pejabat yang sesekali lewat untuk inspeksi mendadak. 

Sementara rakyat jelata hanya bisa gigit jari, melihat taman indah dari balik pagar yang terkunci.

" untuk dinas terkait dan para pengelola taman yang lupa diri. Kalian itu dibayar untuk melayani masyarakat, bukan untuk membuat taman eksklusif yang hanya bisa dinikmati segelintir orang. Ingat, uang yang kalian pakai itu uang rakyat, bukan uang nenek moyang kalian,"sindir pedas Pospera Purwakarta.

Sudah saatnya pintu-pintu taman ini dibuka lebar-lebar. Bukalah hati kaliaan, dan sadari bahwa taman ini adalah hak semua warga Purwakarta. 

"Jangan biarkan anggaran terus mengalir tanpa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Jika tidak, taman-taman ini hanya akan menjadi monumen kesia-siaan, saksi bisu betapa jauhnya pemerintah dari rakyatnya,"tegasnya.

Komentar0

Type above and press Enter to search.