SIDKJARI- Purwakarta kembali mendapat suguhan cerita menarik, kali ini bukan soal pembangunan atau pelayanan publik, melainkan soal urusan pindah kamar.
Kabar berpindahnya tempat tinggal saung vila Bang Ijo Wakil Bupati Purwakarta dari lingkungan hotel berbintang di kawasan Harper mendadak menjadi bahan obrolan hangat publik.
Bukan karena pindah ke rumah dinas itu terlalu biasa melainkan karena proses check-out-nya yang konon tak sepenuhnya atas kehendak sendiri.
Informasi yang beredar menyebutkan, sebelumnya Wakil Bupati diketahui menempati salah satu fasilitas di Hotel Harper sebagai tempat tinggal. Hotel berbintang, tentu saja. Bukan losmen, bukan rumah kontrakan.
Namun secara tiba-tiba, publik dikejutkan dengan kabar bahwa yang bersangkutan harus angkat koper dari tempat tersebut.
Menariknya, isu yang beredar justru semakin berlapis. Perpindahan itu disebut-sebut bukan murni keputusan pribadi, melainkan adanya “permintaan halus” dari pihak tertentu di manajemen hotel.
Bahkan, nama komisaris hotel ikut terseret dalam pusaran gosip yang kini bergulir bebas, seolah tanpa resepsionis yang mampu menghentikannya.
Saat di tanya, seorang karyawan Hotel Harper, dengan nada datar namun penuh makna, mengonfirmasi singkat,
“Awal bulan bang ijo pindah dari sini.”
Saat ditanya alasan kepindahan, jawabannya tak kalah diplomatis,
“Kalau soal itu saya tidak tahu, tanya aja langsung ke owner-nya hotel.”
Jawaban sederhana, tapi cukup untuk menyulut imajinasi publik. Sebab di negeri ini, yang “tidak tahu” sering kali justru paling tahu, hanya saja tahu kapan harus diam.
Isu ini kemudian mendapat bumbu tambahan ketika Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Purwakarta, Sutisna Sonjaya, ikut angkat suara. Dengan kalimat yang tenang namun menusuk, ia menyampaikan,
“Saya kira wabup tinggal di Harper itu sebagai pengelola juga tahunya bukan. Jangan-jangan tinggal di Harper juga bayar pakai uang APBD,” ujarnya, Selasa (23/12/2025).
Sebuah pernyataan yang tampak ringan, namun berat bobot pertanyaannya. Sebab publik tentu berhak tahu:
"siapa sebenarnya yang membayar tagihannya?,"tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Wakil Bupati Purwakarta Bang Ijo belum memberikan keterangan resmi. (Ctr)
Komentar0