GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Ustadz Khalid Basalamah Heran dengan Imsak yang Diterapkan di Indonesia : dalam islam tidak Ada

Tangkapan layar

SIDIKJARI- Sahur Merupakan Kegiatan yang Sangat Dianjurkan Bagi Umat Muslim Sebelum Menjalani Puasa Ramadhan

Ramadhan merupakan bulan suci yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. 

Bulan yang penuh berkah ini diisi dengan berbagai ibadah yang harus dilakukan oleh umat muslim, salah satunya adalah puasa. Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim yang sudah baligh.

Salah satu kegiatan yang sangat dianjurkan bagi umat muslim sebelum menjalani puasa Ramadhan adalah sahur. 

Sahur merupakan sebuah kegiatan makan yang dilakukan sebelum waktu imsak atau azan Subuh. 

Bagi sebagian orang, kegiatan sahur dimulai sejak pukul 03.30, namun ada juga yang memulai makan sahur pada pukul 04.00 WIB.

Namun, ada beberapa kondisi yang seringkali membuat orang mengakhiri makan sahur mereka saat adzan Subuh, seperti terlambat bangun atau tidak tahu persis waktu imsak. 

Hal ini seringkali menimbulkan pertanyaan, sampai kapan sebenarnya boleh makan sahur?

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, dalam hadis shahih, kegiatan makan sahur harus berhenti di saat azan Subuh berkumandang. Namun kata Ustaz Khalid, Rasulullah SAW sendiri mengungkap jika masih ada makanan atau minuman di tangan Anda dan azan berkumandang, maka orang tersebut harus menghabiskan makanan dan minuman yang ada di tangan mereka.

“Hadisnya jelas hadis shahih, kata Rasulullah SAW ‘kalau kalian sedang mendengar azan dan di tangan kalian ada sesuatu minuman, dan makanan yang sedang dikunyah selesaikanlah’,” kata Ustaz Khalid dikutip dari Youtube Bimbingan Salaf, Minggu 17 Maret 2024. 

Namun demikian, meski masih bisa menghabiskan makanan saat azan Subuh berkumandang, bukan berarti kita baru mulai makan sahur di saat sudah mendengar azan.

“Kata ulama fikih selama selesai azan masih boleh, tapi ini bukan azan baru siapkan satu piring ya. Jelas, kalau pas obat lagi dikunyah mau ditelan sudah azan masih boleh,” ungkapnya.

Di sisi lain, terkait dengan imsak, Ustadz Khalid Basalamah sendiri mengaku heran dengan adanya istilah imsak yang digunakan di Indonesia. Diungkap beliau bahwa dalam Islam sendiri tidak ada istilah Imsak. “Saya enggak tau dari mana kita mengambil istilah Imsak di Indonesia. Imsak ini berhenti 20 menit atau 25 menit sebelum Subuh. Dalam Islam ini enggak ada,” tegasnya.

Ustadz Khalid Basalamah juga mengungkap bahwa, dahulu Nabi Muhammad SAW memiliki dua muazin. Satu bernama Ibnu dan satu lagi bernama Bilal. Diungkap Ustaz Khalid, di zaman Rasulullah jika ada umatnya yang mendengar Ibnu mengumandangkan azan maka umat muslim masih tetap bisa mengonsumsi makanan. Hal ini berbeda ketika Bilal mengumandangkan azan menandakan Subuh telah tiba, yang mana makan sahur sendiri sudah harus berakhir. 

”Karena Nabi Muhammad SAW dulu bilang, Nabi Muhammad SAW dulu punya dua orang muazin ada Bilal ada Ibnu. Kata Nabi Muhammad ‘kalau kalian dengar Ibnu adzan makan saja. Kalau kalian dengarkan Bilal sudah azan Subuh berhentilah’. Berarti azan subuh masih boleh,” ucapnya.


Sumber: Viva.co.id

Komentar0

Type above and press Enter to search.